Tahanan

Ilustrasi

Yangon – Presiden Myanmar kabarnya menjanjikan kebebasan atas semua tahanan politiknya sampai akhir tahun ini. Tentunya jaminan tersebut masih menjadi tanda Tanya besar ketika pemerintahan Myanmar sendiri masih dikuasai oleh pihak junta militer.

Memang setelah kepemimpinan junta militer telah lengser, maka sudah dua tahun Presiden Thein Sein duduk di kursi kepemimpinan Myanmar. Bahkan proses pembebasan dari tahanan politik menjadi point penting dalam Pemerintahan yang dipimpin oleh Thein Sein.

Sejak 15 Juli lalu, dalam kunjungannya ke Inggris, jaminan kebebasan atas tahanan politik telah diungkapkannya. Tidak hanya itu saja, Thein juga akan menentang kekerasan yang selama ini didasarkan oleh etnis dan agama. Bahkan di hadapan institusi penelitian politik Chatham House yang ada di London, Thein juga angkat bicara terkait adanya kesepakatan atas gencatan senjata yang melibatkan kelompok pemberontak yang ada di Myanmar.

Seperti yang dikutip dari BBC, Selasa (16/7/2013), Thein Sein mengungkapkan bahwa saat ini sudah ribuah tahanan yang telah dibebaskan. Diharapkan nantinya pada akhir tahun tahanan politik yang ada di Myanmar sudah habis.

Myanmar sendiri mulai saat ini sudah membebaskan diri dari pengaruh dan isolasi dari pemerintahan junta. Hal ini terlihat dari adanya kebebasan untuk membentuk konstitusi baru, mengadakan pemilu dan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat.

Sayangnya saat ini pemerintahan hanya membahas sedikit sekali mengenai tahanan politiknya. Karena tidak ada ulasan lebih lanjut mengenai adanya proses pengadilan terhadap beberapa mantan Jenderal Myanmar yang dahulunya menahan beberapa tokoh politik yang pada akhirnya dijebloskan ke penjara. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)