Masalah Kesehatan pada Anak Terkait dengan Umur AyahIndiana – Baru-baru ini, sebuah penelitaian mengatakan bahwa berbagai macam kelainan dan gangguan kesehatan pada anak usia sekolah ternyata memiliki kaitan dengan umur ayah. Seperti dilansir dari BBC (Kamis, 27/2/2014), umur ayah disini maksudnya adalah “delayed fatherhood”, yang artinya usia ayah yang terlalu tua saat memiliki anak.

Meningkatnya angka autisme, kelainan hiperaktif, kelaina bipolar, schizophrenia, bahkan sampai anak yang sensitif terhadap stres hingga berusaha bunuh diri, merupakan beberapa kasus yang dilaporkan terkait dengan umur ayah tadi.

Sebuah studi di JAMA Psychiatry mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan oleh sperma sang ayah yang telah bermutasi. Namun demikian, ayah yang berusia sedikti tua memiliki keunggulan yang mampu mengalahkan berbagai masalah tadi.

Sebuah penelitan oleh Indiana University di AS, dan Institut Karolinska di Swedia, telah dilakukan baru baru ini. Pada penelitaian itu, peneliti mengamati 2,6 juta orang, lalu membandingkan anak yang memiliki ayah berusia 45 tahunan dengan anak yang memiliki ayah berusia 24 tahunan, hasilnya adalah
• Autisme terjadi lebih banyak
• 13 kali lebih banyak kasus hiperaktif
• Dua kali resiko gangguan psikotik
• 25 kali lebih banyak mengalami kelainan bipolar
• 2,5 kali lebih lebih banyak memiliki suicidal behavior (stres dengan kecenderungan bunuh diri) atau bermasalah dengan narkoba
• Memiliki nilai sekolah lebih rendah.

Salah satu peneliti, Dr. Brian D’Onofrio mengatakan bahwa dirinya terkejut dengan hasil penelitian tersebut. Dia tidak mengira bahwa angka yang muncul demikian besar. Dia menambahkan bahwa implikasi dari studi ini adalah bahwa menunda memiliki anak ternyata berpengaruh terhadap resiko gangguan psikiatrik dan masalah akademik anak usia sekolah.

Namun demikian, meski angka-angka tersebut tampak mengerikan, secara statistik resiko terjadinya relatif rendah, mengingat objek penelitian dalam penelitian ini cukup banyak, mencapai 2,6 juta orang tadi.

Mengenai keunggulan ayah yang lebih tua, lebih kepada kematangan ayah secara mental, hubungan keluarga yang lebih erat, pendidikan keluarga yang lebih baik, dan penghasilan yang lebih layak. Keunggulan ini dianggap mampu mengalahkan semua kelainan atau gangguan kesehatan tadi. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)