Robot Pencari Bawah Laut Mulai Dioperasikan untuk mencari Pesawat MH370Perth – Tim pencari pesawat MH370 telah menurunkan robot pencari bawah laut untuk pertama kalinya sejak dimulainya misi pencarian di Samudera Hindia. Seperti dilansir dari BBC (Senin, 14/4/2014), pimpinan tim pencari, Angus Houston, mengatakan bahwa robot bernama Bluefin-21 akan diturunkan untuk secara langsung menyisir dasar laut guna mencari bangkai pesawat MH370.

Adapun keputusan untuk menurunkan robot cangguh tersebut dilakukan setelah sebelumnya tim pencari berhasil menangkap beberapa sinyal yang memiliki kemiripan dengan sinyal kotak hitam dari pesawat terbang, meski belum dipastikan apakah sinyal tersebut berasal dari pesawat MH370 atau tidak. Setelah melalui proses penyelidikan dan analisa lebih lanjut, mereka pun akhirnya menetapkan dimana kira-kira sumber sinyal tersebut, dan dilanjutkan dengan penurunan Bluefin-21.

Telah dikabarkan bahwa sinyal yang sempat terdeteksi tersebut kini sudah tidak terdeteksi lagi. Dikhawatirkan kotak hitam tersebut telah kehabisan baterai sehingga sinyal darurat tersebut melemah atau bahkan berhenti dipancarkan sama sekali. Seperti diketahui, kekuatan baterai dari kotak hitam pesawat terbang hanya mencapai 30 hari, sementara proses pencarian pesawat MH370 telah melebihi waktu tersebut.

Marsekal Houston mengatakan bahwa ketika sinyal sudah tidak lagi terdeteksi dalam enam hari terakhir ini, maka pencarian harus “naik level” menuju ke pencarian bawah laut, dengan menyelam. Oleh karena itu, digunakanlah robot Bluefin-21 tadi, sebuah robot dengan panjang hampir 5m yang mampu menyelam dan memancarkan sonar yang berguna untuk memetakan dasar laut. Marsekal Houston mengingatkan bahwa proses pencarian dengan robot ini merupakan proses yang sangat melelahkan, yang sangat mendetail, memakan waktu lama, dan mungkin pada akhirnya pun tidak akan menghasilkan apa-apa. Namun demikian, harapan tetap ada. Tim di lapangan pun percaya diri bahwa lokasi tersebut adalah lokasi yang tepat.

Terdapat pula temuan baru tentang sebuah jejak oli/minyak di sekitar area tertangkapnya sinyal tersebut, berada sekitar 5.500m jauhnya dari lokasi sinyal tersebut. Jarak sejauh itu mungkin tidak dekat, namun mengingat pergerakan ombak laut yang tidak menentu, jarak tersebut relatif dekat. Sampel oli tersebut sedang ditelitu lebih lanjut. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)