Transkrip Komunikasi Kapal Feri Menunjukkan Kepanikan saat Proses Evakuasi

Foto dari AFP

Seoul – Rekaman komunikasi terakhir dari kapal feri Sewol yang tenggelam di Korea Selatan menunjukkan kepanikan dan keragu-raguan dari para kru. Seperti dilansir dari BBC (Senin, 21/4/2014), dalam rekaman komunikasi antara kapal feri dan traffic service tersebut terdengar bahwa kru kapal feri Sewol berulang kali menanyakan apakah ada kapal lain yang siap digunakan untuk menyelamatkan penumpang bila perintah evakuasi benar-benar dikeluarkan.

Kapten kapal telah mengatakan sebelumnya bahwa alasan keterlambatan perintah evakuasi kapal adalah karena dirinya takut penumpang akan hanyut oleh arus ombak yang saat itu memang sedang kuat. Akibatnya, dari total 474 orang penumpang dan kru yang berada di kapal Sewol, hanya 174 orang penumpang yang berhasil selamat, sementara sisanya meninggal atau belum ditemukan.

Sampai hari ketiga proses pencarian korban, para penyelam telah berhasil memasuki feri terebut dan mendapatkan 32 jenazah, sehingga korban yang resmi dinyatakan meninggal sampai saat ini berjumlah 64 orang. 238 orang korban masih berstatus menghilang.

Kembali ke rekaman radio tadi, pada pukul 09.24 waktu setempat, kurang lebih 29 menit setelah kapal Sewol mengirimkan sinyal darurat untuk pertama kalinya, kontrol darat memerintahkan untuk segera mengeluarkan penumpang dari kapal sembari memberikan jaket pelampung keselamatan dan beberapa pakaian tambahan. Kru Sewol membalasa dengan menanyakan apakah pihak kontrol darat memiliki kapal yang siap digunakan untuk menyelamatkan korban. Kontrol darat yang ebrasal dari Jindo Vessel Traffic Service Center membalas lagi dengan mengatakan bahwa setidaknya, pasangkan jaket keselematan kepada penumpang dan segera keluarkan mereka dari kapal. Kru Sewol pun bertanya sekali lagi, apakah korban bisa segera diselamatkan.

Kontrol darat baru yakin bahwa evakuasi sudah dilakukan adalah pada pukul 09.37 waktu setempat. Beberapa detik sebelum komunikasi sama sekali terputus.

Adapu detail tentang transkrip komunikasi tersebut dirilis oleh otoritas penjaga pantai pada Minggu kemarin (20/4). Penyelidikan masih berfokus pada belokan tajam kapal tersebut, dan terkait perintah evakuasi. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)