Microsoft Kembangkan Baterai Smartphone Tahan Lama

(sumber foto: Phone Arena)

Washington – Meski teknologi smartphone telah berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, masih ada satu permasalahan yang cukup membuat konsumen kecewa, yakni masalah baterai. Seperti dilansir dari Phone Arena (Rabu, 11/6/2014), berbeda dengan spesifikasi lainnya dari samrtphone, teknologi baterai tidak banyak berubah dalam tahun-tahun terakhir ini, dan tampaknya juga tidak akan banyak berubah dalam beberapa tahun ke depan.

Melihat permasalahan ini, Microsoft pun bereaksi. Ranveer Chandra, ilmuwan senior dalam Mobility & Networking Research Group dari Microsoft, baru-baru ini mengatakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan sebuah teknologi baterai yang lebih tahan lama dari baterai-baterai yang telah beredar saat ini.

Menurut MIT (Massachusetts Institute of Technology – institut teknologi kenamaan dunia) Technology Review, salah satu ide yang dikembangkan adalah penggunaan dua baterai Li-Ion yang lebih kecil, ketimbang menggunakan satu baterai berukuran besar. Satu baterai akan menyediakan energi untuk aktivitas smartphone yang banyak membutuhkan power, misalnya untuk game, sementara lainnya untuk mentenagai aktivitas normal, termasuk diantaranya kondisi idle (diam, tak beraktivitas, namun tetap standby).

Kabar yang beredar mengatakan bahwa Microsoft telah memiliki sebuah prototype yang mengaplikasikan ide ini. Baterai tersebut dikatakan bisa meningkatkan daya tahan baterai hingga 20 sampai 50 persen lebih lama.

Pihak Microsoft juga mencari-cari cara pemanfaatan suatu software untuk memperpanjang umur baterai, sehingga tak hanya bergantung pada hardware saja. Prototype dari software penghemat daya ini dinamai dengan E-Loupe, dan berfungsi untuk mengidentifikasi aplikasi apa yang banyak menarik energi meski kita tak menginginkannya, dan kemudian mematikan sementara atau memperlambat kerjanya. Beberapa smartphone Android, seperti Samsung Galaxy S5 dan HTC One M8, telah diketahui menggunakan trik software tersebut untuk mengawetkan baterainya.

Pihak Microsoft belum memberikan detail kira-kira kapan teknologi ini siap untuk diperkenalkan dan kapan mereka siap membawanya ke pasar smartphone. (Rani Soraya – www.harianindo.com)