Ukraina Semakin Dekat dengan Penghentian Suplai Gas Alam Rusia

Jaringan gas alam Gazprom.
(sumber foto: AFP)

Kiev – Perusahaan gas negara Rusia, Gazprom, telah mengatakan bahwa Pemerintah Ukraina harus membayar di muka pasokan gas alamnya yang disediakan oleh Gazprom. Seperti dilansir dari BBC (Senin, 16/6/2014), jika Ukraina gagal memenuhi permintaan Gazprom tadi, maka suplai gas Ukraina akan dihentikan.

Gazprom menuntut agar Pemerintah Ukraina membayar sebesar $1,95 miliar (Rp 23 triliunan) di depan dari total $4,5 miliar (Rp 53 miliaran) hutang gas alam Ukraina kepada Gazprom. Pembayaran tersebut harus dilakukan hari ini Senin 16 Juni 2014 sebelum pukul 06.00 GMT.

Karena jalur saluran pipa gas Ukraina ini berlanjut terus menyebar ke beberapa negara di daratan Eropa, maka penghentian suplai gas alam tadi cukup mengkhawatirkan Eropa. Belum ada konfirmasi mengenai apakah suplai gas alam di sana sudah dihentikan atau belum. Namun Gazprom telah menyatakan bahwa pasokan gas alam untuk negara-negara lain di Eropa tetap akan berlanjut.

Pihak Gazprom telah menyatakan bahwa kerjasama antara Gazprom dengan Naftogaz – perusahaan energi minyak dan gas Ukraina – akan diubah menjadi “prepayment. Artinya, Gazprom hanya akan memasok gas alam sesuai dengan jumlah yang telah dibayarkan sebelumnya, dan bukan lagi menggunakan sistem “berlangganan” seperti misalnya berlangganan pasca bayar telepon.

Satu hal yang unik adalah bagaimana Gazprom dan Naftogaz saling melayangkan tuntutan kepada Institut Arbitrase Stockholm. Gazprom menuntut Naftogaz untuk membayarkan utangnya sebesar $4,5 miliar tadi, sementara Naftogaz menuntut Gazprom untuk mengembalikan “overpayment” (kelebihan pembayaran) sebesar $6 miliar untuk gas alam yang dibeli Ukraina sejak tahun 2010. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)