Serangan Udara Israel Sasar Wilayah Suriah

Tentara Israel bersiap melakukan serangan udara menggunakan tembakan tank.
(sumber foto: AP)

Jerusalem – Otoritas Israel melaporkan bahwa pihak militernya telah melancarkan serangan udara dengan sasaran yang berada di wilayah Suriah. Seperti dilansir dari BBC (Senin, 23/6/2014), pihak militer mengatakan bahwa serangan tersebut ditujukan kepada sembilan target sebagai respon dari sebuah insiden penyerangan di Dataran Tinggi Golan yang menyebabkan tewasnya seorang anak laki-laki berumur 15 tahun.

Adapun dalam insiden tersebut, terdapat dua korban lainnya, termasuk ayah sang bocah laki-laki tersebut. Sang ayah, yang merupakan pengusaha kontraktor militer Israel, terluka saat bom menghantam mobil mereka.

Israel menyebut serangan tersebut sebagai insiden paling substansial yang terjadi di Dataran Tinggi Golan, sejak dimulainya konflik Suriah pada 2011 lalu. Sampai saat ini belum jelas pihak mana yang melakukan penyerangan di wilayah Golan tersebut, apakah dari kelompok pemberontak Suriah, atau malah pihak pemerintah.

Juru Bicara Militer, Letnan kolonel Peter Lerner, mengatakan kepada Associated Press bahwa serangan dari Suriah ini jelas-jelas disengaja. Belum jelas jenis serangan tersebut, apakah berupa mortar, atau bom yang ditanam di jalanan. Letkol Lerner menambahkan bahwa serangan tersebut merupakan agresi terhadap Israel.

Sebagai balasan, Israel pun melancarkan serangan udara yang ditargetkan kepada lokasi-lokasi pasukan militer Suriah, termasuk di antaranya markas besar militernya. Tembakan pun telah dilaporkan mengenai sasarannya.

Anak laki-laki berusia 15 tahun tersebut dilaporkan bernama Mohammed Qaraqara. Oleh keluarganya, dia dideskripsikan sebagai anak yang rajin dan berprestasi di sekolah. Adapun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa musuh yang melakukan penyerangan ini tidak pandang bulu apakah sasarannya seorang Yahudi atau tidak, apakah anak-anak atau orang dewasa.

Dataran Tinggi Golan berada di Barat Daya Suriah. Wilayah ini dicaplok oleh Israel dari Suriah pada tahap akhir Perang Timur Tengah tahun 1967. Israel dan Suriah sendiri sampai saat ini masih berstatus perang, meski serangan secara terbuka telah jarang terjadi. Tim pengawas PBB pun diturunkan untuk memonitor wilayah sejauh 70km tersebut. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)