Serangan Israel Berlanjut di Tengah Tekanan Internasional

Bekas serangan udara Israel di Rafah, Selatan Gaza, yang terjadi Jumat kemarin (11/7).
(sumber foto: AP)

Jerusalem – Israel masih melanjutkan serangan udaranya ke beberapa wilayah di Jalur Gaza di tengah tekanan dunia internasional. Seperti dilansir dari BBC (Sabtu, 12/7/2014), pejabat medis Palestina melaporkan bahwa Sabtu ini, serangan udara Israel yang berlangsung sepanjang malam telah menghancurkan sebuah gedung di Kota Beit Lahiya.

Adapun gedung yang terkena serangan tersebut merupakan gedung yayasan bantuan untuk penyandang cacat. Disebutkan bahwa dua orang remaja yang dirawat di gedung tersebut terbunuh.

Selain itu, serangan lainnya dari Israel dilaporkan menghantam sebuah rumah di kawasan perkemahan atau kamp pengungsian. Serangan ini menewaskan seorang aktivis Islamic Jihad dan dua orang sipil lainnya.

Sementara itu, serangan roket yang dilancarkan oleh kelompok militan Hamas dari Jalur Gaza telah menghantam sebuah pom bensin di Ashdod. Serangan ini menyebabkan satu orang luka berat.

Menurut laporan dari militer Israel, Hamas menembakkan sekitar 77 roket ke arah Israel pada Jumat kemarin. Sistem pertahanan canggih anti roket milik Israel, Iron Dome, berhasil mencegat sekitar 19 roket tambahan.

Sebagai tambahan bagi serangan udaranya, Israel juga mulai menggerakkan 20 ribu pasukan cadangannya menuju Gaza. Sebuah langkah yang dianggap sebagai pertaruhan besar politik.

Sementara itu, tekanan dari dunia internasional semakin gencar. Mesir dan Turki telah menyatakan kecamanannya terhadap operasi militer Israel tersebut. Amerika Serikat juga telah menawarkan diri untuk menjadi mediator untuk negosiasi damai antara Israel dan Hamas agar korban tak berdosa tidak semakin bertambah. Namun demikian, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu, telah mengatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk melakukan gencatan senjata dan akan mengacuhkan tekanan dari negara luar terkait operasi militer ini. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)