Serangan Israel Hancurkan Pusat Komando dan Lokasi Roket Hamas

Asap mengepul dari lokasi target serangan udara Israel.
(sumber foto: AP)

Jerusalem – Israel telah melancarkan serangan udara terberatnya ke Gaza sejak dimulainya operasi militer mereka pada 8 Juli 2014 kemarin. Seperti dilansir dari BBC (Minggu, 13/7/2014), serangan yang dilancarkan sepanjang malam, dari Sabtu malam (12/7) hingga Minggu dini hari (13/7), tersebut berhasil memukul sejumlah lokasi peluncuran roket dan markas kelompok militan Hamas di sekitar Jalur Gaza.

Adapun sejumlah lokasi peluncuran roket Hamas tersebut dihancurkan menggunakan serangan darat. Sejumlah pasukan Israel diturunkan untuk menyerang beberapa lokasi peluncuran roket Hamas yang berlokasi di wilayah pesisir.

Akibat serangan sepanjang malam ini, dilaporkan sekitar 159 orang Palestina meninggal dunia. Laporan yang disampaikan oleh otoritas Gaza tersebut juga menyatakan bahwa korban meninggal tadi termasuk 17 anggota dari satu keluarga yang meninggal akibat serangabn misil Israel pada Sabtu malam.

Pihak Israel sendiri melaporkan bahwa mereka menargetkan fasilitas dan pusat berkumpulnya militan Hamas, termasuk rumah kediaman komandan-komandannya. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa sekitar 77% korban serangan ini merupakan warga sipil tak berdosa.

Serangan Israel yang berlanjut hingga Minggu dini hari tadi menghancurkan sejumah markas dan kantor polisi yang telah dikendalikan oleh militan Hamas. Bangunan-bangunan permukiman yang berada di sekitar markas Hamas maupun kantor polisi tersebut pun ikut hancur akibat serangan ini, karena memang lokasi target serangan Israel tersebut berada di wilayah Tel al-Hawa, Selatan Gaza, yang padat penduduk.

Israel melaporkan bahwa Hamas menembakkan sekitar 90 roket dari gaza menuju wilayahnya pada Sabtu kemarin. Belum jelas bagaimana detail korban dan kerusakan yang diakibatkan oleh roket tersebut.

Dewan Keamanan PBB pun menyerukan adanya gencatan senjata dan pembicaraan damai pada Sabtu kemarin. Reaksi Dewan Keamanan PBB tersebut akhirnya muncul juga setelah sebelumnya terjadi perbedaan tanggapan di dalam anggotanya mengenai isu Gaza ini. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)