Berita ISIS Terkini: AS Bantah Kerja Sama dengan Iran Terkait ISIS

advertisement:


6/09/2014

Berita ISIS Terkini: AS Bantah kerja sama Dengan Iran Terkait ISIS

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
(sumber foto: Reuters)

Washington – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengatakan pada Jumat, 5 September 2014 kemarin, bahwa Pemerintah AS tidak bekerja sama dalam operasi militer maupun pembagian informasi interlijen apapun dengan Pemerintah Iran, terkait dengan pertempuran melawan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dugaan kerja sama AS dengan Iran ini muncul akibat sebelumnya pemimpin Iran mengijinkan komandan militer tertingginya untuk bekerjasama dengan Pemerintah Irak, Kurdi, maupun AS dalam menghadapi ISIS.

Dilansir dari Fox News (Jumat, 5/9/2014), Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah memerintahkan Mayor Jenderal Qasem Soleimani untuk mengkoordinasikan operasi militer melawan ISIS. Dan jika memang benar terjadi, maka langkah ini sangat berkebalikan dari sikap Iran sebelumnya yang selalu bertentangan dengan AS.

Sebelum isu ini berkembang semakin liar, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Marie Harf, pun menegaskan bahwa AS tidak bekerja sama dengan Iran dalam operasi militer atau intelijennya terkait ISIS. Namun demikian, AS sebenarnya bersikap terbuka jika memang Iran mau bekerja sama.

Tak lama, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marzeiyeh, Afkham, juga membantah pemberitaan media BBC bahwa Iran telah bekerja sama dengan AS dalam melawan ISIS.

Baca juga
Berita ISIS Terkini: NATO Segera Dukung Serangan AS ke Irak
Berita ISIS Terkini: ISIS Culik 40 Pria di Kirkur, Irak

Berita terbaru dari medan pertempuran mengatakan bahwa minggu lalu, serangan udara AS telah membantu kelompok militan Syiah yang didukung oleh Iran, beserta pasukan Kurdi untuk menembus pertahanan ISIS di Kota Amerli. ISIS memang tengah memusatkan perhatiannya ke wilayah Amerli, di uatar Irak, karena besarnya populasi Syiah Turkmen di sana.

Adapun Mayor Jenderal Soleimani telah menuju Irak pada Juni lalu untuk memimpin sebuah unit berkekuatan 150 personil untuk membantu pasukan Pemerintah Irak. Sementara itu, pihak AS pun telah menambahkan 350 pasukan militernya di Irak. Berbeda dengan Iran, pasukan darat AS ini tidak akan dilibatkan langsung untuk menyerang ISIS, namun ditugaskan hanya untuk melindungi diplomat dan aset AS di Irak. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)

advertisement


Google+ comment widget by skipser
advertisement


Photo Gallery