Jakarta – Dalam waktu dekat ini tampaknya nilai tukar rupiah masih belum menunjukkan tanda-tanda penguatan terhadap dolar Amerika Serikat. Kenaikan indeks dolar AS dan lemahnya harga komoditas disebut-sebut sebagai faktor eksternal yang paling berpengaruh.

Belum Ada Tanda Rupiah Bakal Menguat Lagi ke Rp 13 Ribuan

Berdasarkan pengamatan tim Harian Indo (Kamis, 27/8/2015), pada awal perdagangan di pasar spot, rupiah sempat dibuka menguat ke posisi 14.096,8. Namun data Bloomberg pukul 08.35 WIB menunjukkan, mata uang Indonesia kembali melorot ke posisi Rp 14.137 per dollar AS, makin melemeah jika dibandingkan penutupan kemarin pada level 14.133.

Optimisme terhadap perekonomian AS perlahan mulai kembali sehingga memicu naiknya S&P 500 hampir 4 persen hingga dini hari tadi. Hal itu diikuti oleh penguatan indeks dollar AS dan kenaikan imbal hasil US Treasury yang cukup signifikan.

Namun keraguan bahwa The Fed akan menaikkan Fed rate di September semakin tinggi melihat volatilitas tinggi di pasar modal AS. Malam nanti ditunggu revisi PDB triwulan II-2015 yang diperkirakan kembali naik.

Dollar AS kembali kuat di Asia setelah pemangkasan suku bunga acuan serta GWM oleh PBoC tidak sepenuhnya direspon positif. Rupiah juga ikut tertekan hingga kemarin sore bersama dengan kenaikan tipis imbal hasil SUN.

Pemangkasan proyeksi PDB oleh BI menambah keyakinan bahwa perlambatan ekonomi akan tetap hadir paling tidak sampai akhir tahun ini. (Rani Soraya – www.harianindo.com)