Jakarta – Belakangan ini sedang masyarakat sedang hangat membicarakan tentang seorang ibu yang membuat petisi untuk Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena telah diusir oleh seorang perokok di JCo Lippo Mall Pluit, Jakarta Utara. Akibat adanya laporan ini, Ahok pun sempat meradang.
Ahok mengatakan bahwa sertifikat layak fungsi (SLF) Lippo Mall Pluit bisa saja dicabut. Hal ini menyusul masih dibolehkan pengunjung merokok di dalam ruang publiknya.
Ahok menghimbau agar manajemen Lippo Mall Pluit tegas melarang perokok untuk merokok di malnya. Tidak boleh tebang pilih.
“Memang di mal itu nggak boleh merokok. Makanya nanti kami tangkap, kami (bisa) cabut SLF (sertifikat layak fungsi) nya,” kata Basuki, di Balai Kota, Jumat (28/8).
Kebijakan Kawasan Dilarang Merokok (KDM) diatur Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2010 tentang KDM.
—
Berita terkait
Ini Kata Ahok Soal Petisi Ibu yang Diusir Perokok di JCo Lippo Mall Pluit
—
Berdasarkan peraturan tersebut, KDM berlaku di kawasan fasilitas kesehatan, gedung pemerintahan, tempat ibadah, instansi pendidikan, tempat kerja, tempat umum, dan angkutan umum.
Sebelumnya, Elysabeth Ongkojoyo dengan dua orang anaknya berusia 5 tahun dan 1,5 bulan mengaku diusir oleh perokok melalui manajemen J.Co di Pluit Village Mall, Pluit, Jakarta Utara.
Atas tindakan tidak menyenangkan itu ia mengajukan petisi di change.org kepada Lippo Mall Pluit, J.Co Indonesia dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Judul ‘Saya dan Bayi saya terusir oleh Oknum yang mau merokok di dalam Mall’.
Berdasarkan respon yang disampaikan Ahok, peristiwa yang terjadi di JCo Lippo Mall Pluit tersebut bisa berakibat fatal terhadap tak hanya manajemen JCo yang bertugas di mall tersebut, namun juga berimabas pada Lippo Mall Pluit secara keseluruhan.
Dan bila pelanggaran serupa masih saja terjadi, bukan tidak mungkin Lippo Mall Pluit akan ditutup. (Galang Kenzie Ramadhan – www.harianindo.com)
