Harian IndoYogyakarta – Kisah inspiratif dari Riana Helmi, seorang gadis berhijab yang sukses menjadi dokter termuda Indonesia tengah ramai diperbincangkan.
Dara kelahiran Banda Aceh, 22 Marett 1991 silam ini menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Putri dari pasangan Helmu dan Rofi’ah ini juga sempat menorehkan rekor sebagai sarjana termuda Indonesia dengan meraih predikat cumlaude dan IPK 3,67.
Rekornya ketika menjadi dokter muda di usia 17 tahun pada Mei 2009 telah tercatat di MURI. Riana kemudian menyelesaikan kuliah profesi sebagai dokter di usia 19 tahun 9 bulan.
Proses yang dilalui Riana tentunya tidak mudah. Berada di keluarga yang sederhana membuat anak pertama dari tiga bersaudara ini kerap berpindah-pindah domisili. Awalnya ia tinggal di Aceh. Kemudian berpindah ke Karawang dan terakhir di Sukabumi, mengikuti kemana sang ayah berdinas.
Riana mengaku dekat sekali dengan sang ayah yang juga membantunya dalam mempercepat proses pembelajarannya hingga di usia 3 tahun Riana sudah pandai membaca.
“Beliau sendiri yang mengajari saya membaca, menulis, berhitung, juga membaca Alquran,” kenang Riana.
Riana pun sudah duduk di Sekolah Dasar (SD) pada usia 4 tahun. Bukan lantaran paksaan dari kedua orangtuanya, namun karena kecerdasan Riana memang sudah mencapai tingkat tersebut.
Cita-citanya sejak kecil yang ingin menjadi dokter, membuat Riana begitu mantap untuk mendaftar ke Fakultas kedokteran di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, melewati jalur Penelusuran Bakat Skolastik (PBS).
Selain bercita-cita menjadi dokter, Riana juga ingin menjadi seorang dosen. Alasannya adalah agar ia bisa terus belajar dan mengajarkan serta terus terdorong untuk menambah pengetahuan. (Yayan – www.harianindo.com)
