Jakarta – Di balik rencana penertiban kawasan Kalijodo, terselip kisah pilu dari para wanita yang berprofesi sebagai PSK disana.

PSK Kalijodo Berbagi Cerita Awal Mula Menjadi Wanita Pemuas Nafsu

(Foto: Ilustrasi)

Berdasar penelusuran tim Harian Indo, Kamis (18/2/2016), selama ini kawasan Kalijodo memang dikenal sebagai kawasan lokalisasi prostitusi liar dan sarang dari preman. Namun ternyata kehidupan PSK yang bekerja di kawasan ini tidak segemerlap perkiraan orang.

Merry misalnya, wanita 42 tahun ini sudah belasan tahun terjebak dalam dunia prostitusi. Meski begitu belakangan ini ini dirinya sama sekali belum mendapat pelanggan yang ingin menikmati jasanya.

Meski sudah tidak muda, rayuan Merry masih bisa diadu dengan PSK belia yang ada di kawasan Kalijodo. Namun di balik sikap lembutnya ke calon pelanggan, terselip kisah yang membuat miris.

Awal mula dirinya menjadi wanita pemuas nafsu dimulai dari rasa sakit hati terhadap mantan suaminya. Saat berusia 16 dirinya pernah menikah dengan seorang pria di Pati, Jawa Tengah. Namun hal yang membuatnya sakit hati adalah sang suami memiliki wanita idaman lain dan meninggalkan dirinya, padahal selingkuhannya itu adalah seorang wanita yang telah memiliki empat orang anak.

Akhirnya Merry memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dan mulailah dirinya terjerumus di dunia hitam ini. Meski sudah belasan tahun berprofesi sebagai PSK, kepada keluarga di kampung dirinya mengaku bekerja sebagai asisten rumah tangga.


Baca juga:

Ganjar Pranowo Menyatakan Siap Memberikan Pelatihan Untuk PSK Kalijodo

PSK Kalijodo : “Dulu Bisa Dapat 4 Tamu, Sekarang 1 Aja Susah”

Meski begitu, tarif layanan Merry tergolong sangat murah, hanya Rp. 150 ribu sekali kencan, dipotong harga sewa kamar Rp. 30 ribu. Itu baru sekilas kisah Merry, bagaimana dengan kisah PSK yang lain ya? (Rani Soraya – www.harianindo.com)