Harian IndoJakarta – Beberapa waktu kebelakang ini, sosial media Twitter dihebohkan dengan akun @Nayay_Yan yang mengaku dipaksa oleh atasan di tempatnya bekerja untuk mengisi formulir Teman Ahok.
“Di tpat kerja sy yg ber ktp dki di paksa isi formulir ini, sy tolak dgn tegas” tulisnya di akun Twitter, Senin (14/3/2016).
di tempat kerja sy yg ber ktp dki di paksa isi formulir ini, sy tolak dgn tegas @maspiyungan @ssirah pic.twitter.com/rSctck3tWz
— YnR (@Nayay_Yan) March 14, 2016
Ia juga tidak lupa melampirkan foto formulir yang dimaksud.
“Isunya klo yg ga mau isi formulir tsb, kelak klo yg jadi Ahok lg bkal di deportasi dr jakarta kan lucu,” tambahnya.
Terkait informasi dari akun Twitter itu, penggagas Teman Ahok, Singgih Widyastono, pun memberikan klarifikasinya. Ia mengatakan jika sejak awal Teman Ahok tidak pernah melakukan pemaksaan dalam mengumpulkan KTP.
“Kalau dari Teman Ahok sendiri kita tidak pernah mewajibkan siapapun yang enggak dukung untuk harus dukung,” ujar Singgih.
Singgih pun berharap seluruh formulir KTP yang sudah masuk ke Teman Ahok merupakan formulir yang diisi dengan ikhlas.
“Memang di luar monitor kita. Kita kan enggak bisa mengawasi sampai ke perusahaannya. Misalnya harus diawasi mereka mengisi dipaksa atau tidak, kita enggak bisa sampai seperti itu,” ujar Singgih.
Berdasarkan hasil penelusuran Harian Indo (Senin, 28/3/2016), pemilik akun Twitter @Nayay_yan,
yang mengaku dipaksa bosnya mengisi formulir dukung ahok, ternyata adalah haters jokowi ahok dan termasuk orang yang mendukung Ongen @ypaonganan yang kini mendekam dipenjara akibat membuat foto editan jokowi dengan artis panas Nikita Mirzani. (Yayan – www.harianindo.com)
