Home > Unik > Narapidana Di Rutan Bekasi Memutuskan Masuk Islam Setelah Tersentuh Suara Adzan

Narapidana Di Rutan Bekasi Memutuskan Masuk Islam Setelah Tersentuh Suara Adzan

Bekasi – Krisna Putra (34), narapidana kasus penganiayaan anak yang ditahan di rutan Polresta Bekasi Kota memutuskan untuk menikrarkan dua kalimat syahadat pada Jumat (7/4/2016).

Narapidana Di Rutan Bekasi Memutuskan Masuk Islam Setelah Tersentuh Suara Adzan

Ilustrasi

Krisna yang sebelumnya menganut agama Nasrani mengaku masuk Islam karena selalu merasa tenang setiap kali mendengar suara orang melantunkan adzan.

Iptu Puji Astuti selaku Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota menceritakan jika pria kelahiran Medan itu ditahan sejak Maret 2016 karena memukuli anak kekasihnya yang masih berusia 3,5 tahun. Krisna kemudian dikenai pasal pasal 80 UU RI No. 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Hubungan Krisna dengan kekasihnya bermula ketika mereka berkenalan. Sri Talu Kurniawati, janda beranak satu asal Semarang yang kemudian menjadi kekasih Krisna sehari-hari bekerja sebagai guru anak autis.

“Mereka berkenalan lewat media sosial Facebook. Baru kenal lima hari, setelah itu mereka sepakat bertemu di tempat kost Sri di daerah Pengasinan,” kata Iptu Puji, Jumat (8/4/2016).

Pertemuan pertama itu rupanya berujung petaka bagi Krisna. Karena anak kekasihnya terus-menerus rewel, ia pun emosi dan memukul bocah 3,5 tahun tersebut. Sri yang tidak terima anaknya dipukul langsung melaporkan perbuatan Krisna ke polisi.

Iptu Puji menuturkan, ini bukanlah kali pertama Krisna masuk penjara. Pada bulan September 2015 silam, ia baru saja menghabiskan masa tahanan 9 bulan di Lapas Semarang dengan kasus pemerasan. Tak sampai setengah tahun mereguk udara bebas, pada pertengahan Maret 2016, Krisna harus berurusan lagi dengan polisi untuk kasus yang berbeda.

Di dalam tahanan, Krisna mendapatkan sejumlah sahabat dan petugas polisi yang selalu membimbingnya. Ia pun mantap mengucapkan dua kalimat syahadat di bawah bimbingan Ustaz Amir Hamzah, didampingi Kasat Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) AKP Tugimin.

Sambil berurai air mata, mualaf ini menceritakan pengalaman hidupnya. Menurut Iptu Puji, setelah masuk Islam dia berjanji akan melaksanakan shalat, serta berbakti dan membahagiakan kedua orangtuanya.

“Selain itu, dia ingin membangun pesantren untuk orang yang tidak mampu,” imbuh Puji. (Yayan – www.harianindo.com)

x

Check Also

Video, Bergaya Bak Rossi, 3 Cabe-cabean Ini Akhirnya Nyungsep

Video, Bergaya Bak Rossi, 3 Cabe-cabean Ini Akhirnya Nyungsep

Jakarta – Darah muda darahnya para remaja yang selalu merasa gagah, cuplikan kata tersebut sepertinya ...