Home > Teknologi > Internet > Pria Ini Dicibir Karena Kritisi Program Maghrib Mengaji Ridwan Kamil

Pria Ini Dicibir Karena Kritisi Program Maghrib Mengaji Ridwan Kamil

Bandung – Belum lama ini Pemkot Bandung melalui Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengumumkan bahwa pihaknya mulai menjalankan program ‘Maghrib Mengaji’, yang bertujuan untuk mengurangi jumlah anak-anak beragama Islam yang doyan keluyuran tidak jelas saat malam menjelang.

Pria Ini Dicibir Karena Kritisi Program Maghrib Mengaji Ridwan Kamil

Berdasar pantauan tim Harian Indo, Sabtu (23/4/2016), program ini sejatinya cukup unik dan inspiratif, namun tetap saja ada haters yang menganggap program yang diusung Kang Emil aneh dan tak berguna.

Salah satunya ialah pria dengan akun Twittr @FrankyLiau yang menilai bagaimana bisa mengaji dapat menjadi solusi, jika sudah lebih dari 500 tahun ini Islam gagal mendidik umatnya untuk buang sampah pada tempatnya ataupun sekedar tertib mengantre.

Sontak cuitan @FrankyLiau tersebut menjadi sorotan netizen lainnya, bahkan akun Facebook bernama Benz Syafe’i menyebarkan sosok pria ini dan langsung disambut cibiran oleh netizen lainnya.

Ia menganggap Franky Liau sebagai pendukung Ahok yang senang menambah musuh dan memandang rendah pribumi. Tapi apakah Franky Liau memang pantas dicibir dan diolok-olok seperti itu hanya karena pandangannya berbeda dari Ridwan Kamil? Sekali lagi, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan dan menyamaratakan orang ya. (Rani Soraya – www.harianindo.com)

x

Check Also

Benarkah Mudah WhatsApp Terkena Virus ?

Benarkah Mudah WhatsApp Terkena Virus ?

Jakarta – Sejumlah aplikasi di ponsel Anda bisa jadi menjadi biang kerok kerusakan gadget yang ...

12465455_10205256660160520_652338149_o

Follow Kami Di Line @harianindo Friends Added

Portal Berita Indonesia

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

Aktual, Faktual dan Humanis