Jakarta – Survey yang dilakukan Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI) terhadap elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan. Dari hasil survey terhadap 400 responden dari 40 kelurahan di 5 wilayah DKI Jakarta pada periode 18-21 April 2016 itu menunjukkan elektabilitas Ahok turun menjadi 45,5 persen dari sebelumnya yang mencapai 51,8 persen.

Hasil Survey, Elektabilitas Ahok Turun Menjadi 45,5 Persen

Berdasar pengamatan tim Harian Indo, Senin (25/4/2016), turunnya tingkat elektabilitas Ahok bisa jadi terkait dengan pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta keterangan Ahok terkait penyelidikan pembelian lahan RS Sumber Waras, serta terkuaknya kasus dugaan korupsi terkait penyusunan raperda reklamasi Teluk Jakarta.

Meski begitu, popularitas Ahok masih menjadi yang tertinggi di antara beberapa nama lain yang akan maju dalam pencalonan gubernur untuk Pilgub DKI 2017 mendatang.

Sebelumnya pada 12 April 2016 lalu KPK memanggil Ahok untuk dimintai sejumlah keterangan terkait pembelian lahan RS Sumber Waras. Dalam kesempatan tersebut, Ahok dicecar 50 pertanyaan oleh tim penyelidik dan baru keluar dari Gedung KPK setelah 12 jam memberikan keterangan. (Rani Soraya – www.harianindo.com)