Tokyo – Nostalgia memang memiliki kekuatan yang luar biasa bagi seseorang. Keterikatan emosional yang sangat kuat pada sesuatu hal, apalagi jika mengenai produk tertentu, maka akan membuat melirik produk tersebut tanpa memperdulikan kualitas yang ada, hanya untuk membawa kembali memori masa lalu. Video game pada masa lalu misalnya, tidak bisa disebut menarik jika dibanding video game masa kini.

Final Fantasy VII Remake Tak Sekedar Nostalgia

Visual yang sudah ketinggalan zaman, gameplay yang basi merupakan hal-hal yang membuat produk lawas tersebut akan kalah bersaing. Namun publisher atau developer punya cara membangkitkan rasa nostalgia tersebut untuk ekstra angka penjualan yaitu dengan merilis game Remaster atau Remake.

Final Fantasy VII Remake buatan Square Enix merupakan salah satu game Remake paling ditunggu.Produser game ini, Yoshinori Kitase, mengatakan bahwa Remake ini tak hanya menjual nostalgia belaka. Menurut laporan GameInformer, Selasa (12/4/2016), Kitase merasa jika hanya menjual nostalgia akan membuat sebuah game Remake terasa membosankan. Oleh karena itu, Ia ingin membuat Final Fantasy VII Remake terasa seperti nostalgia, namun akan ditambah dengan konten baru yang akan membuat gamer merasa terkejut.

Kitase mengaku untuk membawa Final Fantasy VII dengan visual baru merupakan tantangan sendiri. Pendekatan visual yang lebih realistis membuat mereka berpikir keras bagaimana memenuhi harapan gamer pada setiap scene nya. Sementara untuk gameplay, Ia merasa selama 20 tahun terakhir banyak hal yang berubah, sehingga jika menggunakan gameplay lama akan kurang memberi kejutan.

Final Fantasy VII Remake akan dirilis dengan format episodik, namun belum diketahui berpa banyak seri yang tengah dipersiapkan. Final Fantasy VII Remake dipastikan meluncur untuk Playstation 4, namun tanggal resminya belum diumumkan. (Rini Masriyah – www.harianindo.com)