Jakarta – Bayi prematur atau yang lahir sebelum usia kehamilan ibu 39 minggu hingga 40 minggu mau tak mau memiliki kondisi fisik dan mental yang berbeda dengan bayi yang lahir secara normal.
Seperti dilansir dari metrotvnews.com (Selasa, 10/5/2016), sedikitnya terdapat 8 risiko kesehatan yang mengintai bayi yang terlahir prematur.
1. Kesulitan bernapas
Banyak kasus bayi prematur yang mengalami kesulitan bernapas lantaran sistem pernapasan mereka belum berkembang secara sempurna saat lahir. Kondisi tersebut harus terus dipantau orang tua guna menghindari masalah kesehatan yang lebih serius.
2. Tekanan darah rendah
Pembuluh darah yang tidak cukup kuat untuk menopang aliran darah normal dapat memberi dampak pada berbagai masalah jantung, mengakibatkan tekanan darah rendah.
3. Gangguan darah
Berbagai kondisi seperti anemia, penyakit kuning umum diderita bayi prematur. Sebab, saat lahir, sel darah merah umumnya belum berkembang secara sempurna.
4. Metabolisme abnormal
Sistem metabolisme bayi prematur umumnya lambat. Alhasil, produksi hormon juga menjadi tak wajar.
5. Cerebral Palsy
Cerebral palsy adalah penyakit neuro-psikologis serius, yang memengaruhi pergerakan otot. Bayi prematur cenderung terkena penyakit ini karena memiliki aliran darah tak normal dan sistem syaraf yang masih dibawah perkembangan.
6. Sistem kekebalan tubuh yang lemah
Karena berlum berkembang sepenuhnya, bayi prematur umumnya memiliki sistem imun yang lemah sehingga rentan terkena penyakit.
7. Masalah pendengaran dan pengelihatan
Karena kedua bagian ini belum berkembang secara sempurna, orangtua harus rutin memeriksakan organ ini dan terus memantau perkembangannya.
8. Gangguan perilaku
Beberapa gangguan perilaku seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan kurangnya keterampilan kognitif rentan terjadi pada anak prematur karena sistem saraf yang berlum berkembang seutuhnya. (Yayan – www.harianindo.com)