Harian IndoChicago – University of Chicago melakukan sebuah penelitian bahwa 15 persen orang terisolasi bakal meninggal jika dibanding dengan orang yang merasa diinginkan.
Selain itu, penelitian tersebut menjelaskan, terputusnya koneksi dengan lingkungan dan orang sekitar bisa membuat lemah kemampuan tubuh dalam menangkal virus. Tekanan darah pun mengalami perubahan. Umur Anda pun bakal berkurang. Karena itu, kesepian lebih berbahaya daripada obesitas.
Sebagaiamana diberitakan Daily Mail pada Selasa (10/5/2016), para peneliti melakukan tes pria dan wanita berumur 50 tahun. Hsailnya, beberapa gen sistem imun (gen CTRA) lebih aktif saat seseorang kesepian. Gen tersebut menekan respons imun yang menyerang virus sekaligus menimbulkan radang. Akibatnya, sejumlah masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung hingga tubuh lemah, bakal muncul.
Selain itu, sebuah studi memberitaukan bahwa kesepian dapat mengganggu tidur, membuat orang tidak bersemangat dan pesimis tentang hari esok serta ketergantungan terhadap obat tidur.
Karena itu, Peneliti John Cacioppo menyarankan mereka yang kesepian mulai membuka diri dan berteman dengan orang lain. Anda pun tidak dianjurkan untuk mencari dan menemukan cinta dalam hidup, cukup membuka diri kepada orang. Sebab, hal tersebut bakal menjadi awal yang baik. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
