Home > Ragam Berita > Internasional > Dukungan Muhammad Ali Untuk Perjuangan dan Kemerdekaan Palestina

Dukungan Muhammad Ali Untuk Perjuangan dan Kemerdekaan Palestina

Jakarta – Petinju legendaris Muhammad Ali telah meninggal. Kepergiannya membawa duka yang mendalam. Termasuk untuk muslim di seluruh dunia. Sebab, dia adalah muslim yang pertama masuk Islam saat terjadi perbedaan hak antarkelompok sipil. Khususnya, Afrika-Amerika.

Dukungan Muhammad Ali Untuk Perjuangan dan Kemerdekaan PalestinaDukungan Muhammad Ali Untuk Perjuangan dan Kemerdekaan Palestina

“Muhammad Ali mungkin adalah yang pertama memeluk Islam di Amerika, pertama kali diketahui bila ada seorang Muslim di Amerika,” ujar Ihsan Bagby, seorang professor studi Arab dan Islam di Universitas Kentucky, kepada Koran Courier Journal.

Sebagaimana diberitakan laman Middle East Eye pada Sabtu (4/6/2016), Ali adalah seorang muslim. Dia pun sangat mempedulikan nasib Palestina. Berdasar informasi, Ali pernah melawat ke pengungsian warga Palestina di Selatan Libanon.

”Atas nama saya dan nama seluruh muslim di Amerika, saya menyatakan dukungan untuk perjuangan rakyat Palestina demi merdeka di tanahnya dan mengusir para Zionis,” demikian tegas Ali ketika itu.

Menurut Ali, ada orang Yahudi memiliki kehidupan yang baik, kita hanya memandang mereka dengan cara berbeda. Seorang yang percaya akan satu Tuhan, tentunya juga dapat percaya bila semua manusia adalah bagian dari sebuah keluarga.

”Tuhan menciptakan kita semua, dan semua manusia punya tugas untuk terus bersama,” demikian kata Ali pada 1996. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

CAPTCHA Image
Refresh Image

*

12465455_10205256660160520_652338149_o

Portal Berita Indonesia

 

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

 

Aktual, Faktual dan Humanis