Harian IndoKupang – Para nelayan diimbau tidak memakai bom, potasium, atau bahan berbahaya yang tidak ramah lingkungan saat menangkap ikan. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
”Saya minta nelayan supaya melakukan penangkapan ikan secara benar, dan menjual hasil tangkapan juga secara benar. Hindari penggunaan bom, potasium atau bahan berbahaya lain yang tidak ramah lingkungan,” kata Susi Pudjiastuti di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Senin (6/6/2016).
Nah, hasil pertemuan tersebut bakal dibahas bersama Kepala Biro Humas Setda Nusa Tenggara Timur (NTT) Semuel Pakereng. Saat itu, dia pun hadir dalam pertemuan tersebut. Pertemuan dilakukan di samping TPI Kampung Ujung. Nah, pertemuan berlangsung selama dua jam. Mulai pukul 09.00 hingga 11.00 WITA.
Dalam pertemuan yang didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya itu, Menteri Susi juga meminta agar para nelayan menghindari penjualan ikan kepada para tengkulak.
Menurut Semuel Pakereng, dalam pertemuan bersama puluhan nelayan itu, Menteri Susi mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang penjualan ikan di derah itu.
Perda itu nantinya mengatur tentang penjualan ikan hanya boleh dilakukan ibu-ibu karena biasanya ibu-ibu bagus menyimpan uang.
”Nelayan yang laki-laki hanya untuk menangkap ikan, jualnya oleh ibu-ibu. Kalau bapak-bapak yang jual nanti uangnya tidak bawah pulang ke rumah. Habis beli bir dan rokok,” kata Menteri Susi seperti dikutip Semuel Pakereng.
Dalam kunjungan ke Labuan Bajo, Menteri Susi juga meninjau konservasi ikan Hiu dan Pari Manta di Taman Nasional Komodo (TNK).
Semuel Pakereng menambahkan, Menteri Susi berencana kembali ke Jakarta petang ini dan menunda kunjungan ke Kabupaten Lembata dan Kabupaten Kupang.
”Informasi terakhir, ibu Menteri tidak jadi ke Lembata tetapi kembali ke Jakarta. Kamis (9/6), baru ke Kupang dan terus ke Lembata,” katanya.
