Banjarbaru – Rasa optimistis sepertinya ada diri Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Ia mengaku optimis Indonesia kedepannya bisa bebas dari lokalisasi maupun tempat praktik prostitusi pada 2019 mendatang. Guna tercapainya hal tersebut kini tengah digencarkan aksi penutupan yang dilakukan setiap pemerintah daerah.

Mensos Targetkan RI Bebas Prostitusi Tahun 2019

“Kami tentu saja optimistis apalagi setiap pemerintah daerah gencar dalam upaya menutup tempat maksiat itu dari daerahnya,” ujar Mensos di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Ahad (18/9/2016).

Mensos menyatakan hal tersebut usai menghadiri deklarasi penolakan dan penutupan praktik prostitusi di Kota Banjarbaru yang tengah digalakkan oleh Wali kota dan anggota Forkopimda setempat. Mensos menjelaskan penutupan lokalisasi maupun tempat praktik prostitusi merupakan kebijakan kepala daerah, dan Kemensos memberi dukungan atas sikap tersebut.

“Penutupan merupakan kebijakan kepala daerah dan begitu ada usulan kami langsung merespon usul tersebut, karena sesuai program Kemensos untuk menghilangkan lokalisasi,” ucapnya.

Ia juga menambahkan bahwa data yang dihimpun Kemensos dari dinas sosial kabupaten dan kota di seluruh Indonesia terdapat 163 titik lokalisasi dan tempat prostitusi masih tersebar di berbagai daerah. Data terakhir dari koordinasi dengan pemerintah daerah terjadi pengurangan hingga tersisa 99 titik pada bulan Mei 2016 dan awal Juni berkurang lagi 22 titik di Provinsi Kalimantan Timur.

“Jumlah lokalisasi terus berkurang seiring kebijakan kepala daerah menutup tempat maksiat itu, termasuk di Kota Banjarbaru yang akan ditutup sebanyak tiga titik,” ujarnya.

(bimbim – www.harianindo.com)