Jakarta – Hasil survei yang diumumkan oleh Populi Center terkait arah suara Pemilih Pilgub DKI cukup mengejutkan. Mayoritas responden yang berasal dari suku Betawi justru akan memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta inkumben, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, dalam pemilihan kepala daerah 2017.

Survey : 34,9 Persen Responden Betawi Berikan Suaranya Untuk Ahok

Pada rilis survei yang diterima awak media dari kantor Populi Center, Jakarta, Kamis (6/10/2016), sebanyak 34,9 persen responden suku Betawi memilih pasangan Ahok-Djarot. Sedangkan responden suku Betawi yang memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno hanya 29,4 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Silvyana Murni 21,8 persen.

Hasil ini cukup menjadi anomali. Pasalnya, calon gubernur petahana tersebut tercatat sering berbeda paham dengan kelompok masyarakat Betawi. Ahok pernah menuding organisasi masyarakat Badan Musyawarah Masyarakat Betawi ikut terlibat urusan politik dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. “Mereka bilang, Gubernur Jakarta harus orang Betawi. Itu udah enggak betul,” kata Ahok di Balai Kota pada Selasa, 6 September 2016.

Usep S. Ahyar Direktur Populi Center menampik jika survei yang diadakan oleh lembaganya bermasalah. “Silakan saja diuji dan diaudit kalau perlu,” ujar Usep di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

Bukan hanya suku Betawi, mayoritas responden dari lima suku lain menyatakan akan memilih pasangan Ahok-Djarot. Kelimanya adalah suku Jawa sebesar 54,6 persen, suku Sunda (48,6 persen), suku Minang (37,5 persen), suku Tionghoa (74,2 persen), dan suku Batak (54,5 persen).

Pasangan kandidat Anies-Sandiaga hanya unggul pada responden suku Bugis dengan 50 persen. Sedangkan pasangan Agus-Silvyana unggul pada responden suku Melayu dengan 42,9 persen. Meskipun demikian, menurut Populi Center, temuan tersebut hanya bersifat indikatif, mengingat jumlah responden yang terbatas.

Survei dilakukan pada 600 responden di 60 kelurahan di Jakarta. Survei juga dilakukan dengan metode multi-stage random sampling (MRS) dengan margin of error kurang lebih 4 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen. (Yayan – www.harianindo.com)