Harian IndoJakarta – Masih seputar dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), saat ini Polri harus menempuh ujian berat. Yakni, harus memilih ikut “penguasa pendukung Ahok” (Papa) atau ikut ulama (MUI).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab melalui akun Twitter @syihabrizieq.
“POLRI harus memilih, ikut PAPA (Penguasa Pendukung Ahok) atau ikut ULAMA … ???!!! Ini ujian berat bagi POLRI,” tegas @syihabrizieq, Rabu (19/10/2016).
@syihabrizieq melampirkan poster terkait ujian berat bagi Polri tersebut. “Polri ditekan oleh PAPA (Penguasa Pendukung Ahok) agar tidak memproses Ahok. Polri didorong oleh Ulama dan umat Islam berbagai daerah agar segera tangkap dan proses Ahok. Polri harus memilih: ikut PAPA atau ikut ULAMA..?!” tegas Habib Rizieq.
Habib Rizieq menegaskan beberapa waktu lalu, penguluran waktu proses hukum terhadap Ahok harus diwaspadai sebagai arahan Presiden Joko Widodo kepada Polri, sehingga jadi akal-akalan Polri untuk penyelamatan Ahok.
“Ahok korupsi Sumber Waras, tapi lolos dari KPK, karena jadi teman Presiden. Ahok nista Islam, belum juga ditangkap Polisi, Karena jadi teman Presiden,” tulis @syihabrizieq.
Di tempat terpisah, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Agus Andrianto mengatakan pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi dalam kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Agus menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan para saksi, diketahui memang Ahok hadir di acara tersebut dan benar Ahok berujar sebagaimana yang ada di video.
Baca juga: Sophia Latjuba : “We Have To Continue Having Him as a Governor”
“Para saksi membenarkan Ahok ada disana dan mengucapkan kalimat seperti itu,” kata Agus Andrianto. (Yayan – www.harianindo.com)
