Jakarta – Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Anton Medan, mengomentari rencana Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq yang berencana akan melakukan demo pada 4 November 2016 mendatang.
Anton meminta agar aksi tersebut tidak berujung ricuh bermotif SARA.
“Kalau ada yang mau merusak negara ini, anda harus berhadapan dengan Anton Medan. Saya pernah bakar tahanan Komdak pada tahun 1986. Waktu itu usia saya baru 12 tahun pertama kali dipenjara kasus pembunuhan. Cuma belum sampai 99 orang kalau ada yang mau coba-coba gangguin negara ini termasuk Jakarta, hadapi Anton Medan,” kata Anton saat mendatangi Mapolda Metro Jaya, Senin (31/10/2016).
Bahkan, Anton mengancam untuk memberlakukan hukum rimba apabila pada demo 4 November terjadi kericuhan. Terlebih lagi, apabila masa tidak bisa ditertibkan oleh hukum formal yang digunakan TNI dan Polri.
Baca juga: Bertemu di Bogor, Jokowi dan Prabowo Beri Contoh Kedewasaan Demokrasi
“Saya akan melakukan hukum rimba kalau polisi dan TNI tidak bisa mengamankan. Yaudahlah, polisikan formal tapi kalau ada yang bertindak sewenang-wenang dengan menjual agama, saya pake hukum rimba. Islam itu tinggi jangan direndahkan. Saya Anton Medan beragama islam. Bukan Islam Anton Medan,” tegasnya. (Yayan – www.harianindo.com)