Harian IndoJakarta – Baru-baru ini, telah beredar sebuah surat yang ditujukan untuk Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq. Surat tersebut beredar luas di media sosial. Surat tersebut berisi tentang penolakan sang penulis surat untuk mengikuti aksi unjuk rasa yang akan digelar pada hari Jumat (4/11/2016) mendatang.
Diketahui bahwa sang penulis surat tersebut adalah salah seorang netizen di dunia maya. Akun Facebook bernama Muhammad Dliyauddin dalam akun facebooknya menulis penolakannya tersebut atas rencana aksi yang diserukan FPI, HTI, FUI, dan ormas-ormas Islam yang baru bermunculan, Senin, (31/10/2016). Pasalnya, dilihat dalam surat tersebut, aksi demo itu bisa memecah persatuan anak bangsa dan bisa memicu konflik SARA di berbagai daerah di luar DKI Jakarta.
Beginilah isi surat terbuka yang telah beredar luas di media sosial tersebut :
“Maafkan kami yang mulia Habib Rizieq Shihab karena menolak mengikuti demo pada tanggal 4 November 2016. Ulama kami dari NU dan Muhammadiyah sudah bersepakat tidak akan turut andil dalam demo tersebut. Karena kami yakin semua masalah bisa diselesaikan dengan cara yang lebih baik, santun dan elegan.
Maafkan kami yang mulia, karena demo ini bisa memecah persatuan anak bangsa, sarat kepentingan politis, bisa memicu konflik SARA di berbagai daerah di luar DKI Jakarta dan bisa menjadi cikal bakal intervensi kelompok-kelompok radikal.
Maafkan kami yang mulia, sebaiknya yang mulia tidak lagi mencomot logo NU dan Muhammadiyah dalam acara tersebut. Karena keduanya sudah terkenal sebagai ormas moderat, ramah dan toleran. Jangan sampai citranya jadi buruk atas hal yang sama sekali tidak mereka lakukan.
Baca Juga : Hukuman 23 Cambuk Untuk Gadis di Aceh Ini Jadi Sorotan Media Luar Negeri
Maafkan kami yang mulia, tapi inilah cara kami memuliakan ajaran Islam. Yaitu dengan Amar ma’ruf bil ma’ruf, nahi munkar bil ma’ruf. Maafkan kami yang mulia, biarkan Indonesia damai seperti sedia kala.
Mari kita maafkan kesalahan-kesalahan yang dibuat saudara kita. Tidakkah yang mulia lihat di Timur Tengah sana, banyak negara yang porak poranda karena perang berkepanjangan? Termasuk Yaman, negara asal leluhur yang mulia,” tulis akun tersebut.
(bimbim – www.harianindo.com)
