Harian IndoJakarta – Perseteruan Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam dan Irjen Polisi M. Iriawan masih berlanjut. Yang terbaru, Kapolda Metro Jaya tersebut dilaporkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri. HMI melakukan tindakan tersebut lantaran Kapolda dinilai mengungkapkan pernyataan yang provokatif saat aksi damai 4 November 2016.
“Kedatangan kami untuk melaporkan Kapolda Metro Jaya atas pernyataannya yang kami nilai provokatif, menghasut, dan mencemarkan nama baik HMI melalui video yang telah beredar,” kata Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (11/11/2016).
Menurut Mulyadi, di dalam video tersebut, Iriawan mengucapkan: “Kejar HMI, pukuli dia, dia provokatornya”. Ia menilai ucapan Kapolda Metro Jaya itu mengakibatkan pihaknya merasa diadu domba dan dihasut atas aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh itu.
“Kami berharap Mabes Polri dapat menindaklanjuti laporan ini karena ini sudah melanggar etika seorang aparat negara dan aparat hukum,” tuturnya.
Sementara itu, tim kuasa hukum PB HMI, Muhammad Syukurmandar menyatakan dalam laporan tersebut, pihaknya juga telah menyerahkan bukti berupa video yang beredar dan menjadi viral di media sosial serta beberapa foto saat aksi unjuk rasa tersebut.
Baca juga: FPI Perkenalkan Akun Instagram Baru Habib Rizieq
“Kami juga telah menyiapkan saksi dari kader-kader HMI yang berada dekat dengan Kapolda Metro Jaya saat kejadian tersebut,” katanya.
Kapolda Metro Jaya, lanjut dia, disangkakan pelanggaran Pasal 160 KUHP tentang penghasutan dan Pasal 310 KUHP tentang pencemaran nama baik. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)
