Jakarta – Ketika sedang live di sebuah acara di Jak TV, Dua tokoh Tionghoa, Anton Medan dan Lieus Sungkarisma sedang berdebat panas. Keduanya berdebat terkait dengan Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Lieus Sungkarisma menjadi pengkritik Ahok, sedangkan Anton Medan berada di pihak Ahok. Keduanya beradu mulut hingga Lieus hampir saja dipukul oleh Anton.

Video, Anton Medan dan Lieus Sungkarisma Sering Berdebat Karena Ahok

Keributan dua tokoh Tionghoa tersebut, telah terekam dalam video dan telah menyebar di dunia maya, terutama di media-media sosial. Dalam acara talkshow di Jak TV tersebut, empat tokoh telah dihadirkan sebagai narasumber. Namun, justru didominasi oleh keributan antara Anton Medan dan Leus Sungkarisma. Mereka berdua saling melontarkan argumennya masing-masing.

“Rakyat yang marah nanti bukan karena kebijaksanaan Ahok. Semua senang kebijaksanaan Ahok, tapi rakyat marah dan benci. Dicatat nih Pak Anton. Pak Anton gak bisa lindungi Ahok karena kalau rakyat marah,” ujar Lieus menunjuk ke arah Anton Medan.

“Kamu boleh ngomong tapi jangan nunjuk kamu. Jangan pakai tunjuk,” hardik Anton Medan dengan suara keras.

“Kenapa?” tanya Lieus memelankan suaranya.

“Diam Lu. Lu tau gua siapa? Lu tadi bilang gua ustadz. Lu minta maaf gak Lu. Kurang ajar Lu,” hardik Anton seraya berdiri sambil menunjuk Leus.

“Kenapa gua minta maaf,” jawab Lieus dengan nada pelan.

“Ini nunjuk-nunjuk sombong amat. Jangankan hukum pidana, hukum rimba bisa gua lakukan sama Lu,” timpal Anton Medan.

Baca Juga : Sebuah Catatan : Masyarakat Mulai Sadar Telah Dimanfaatkan FPI

Acara Talk show Jak TV tersebut terakit dengan penggusuran pemukiman warga di bantaran Kali Ciliwung, Kampung Pulo, Jakarta Timur. Pihak Jak TV menyiarkannya secara langsung pada tahun 2015 silam. Video keributan tersebut kini ramai diperbincangkan pasca Ahok ditetapkan sebagai tersangka kasus penistaan agama. Pasalnya, Anton Medan tetap berada di pihak Ahok, begitu pula dengan Leus Sungkarisma tetap mengkritisi Ahok. Bahkan Leus menggagas sebuah gerakan masyarakat yang dinamakan Asal Bukan Ahok (Asbak).

(bimbim – www.harianindo.com)