Jakarta – Calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan merasa bahwa penggusuran yang selama ini diterapkan oleh Pemprov DKI, tidak memandang nasib para warga dan diibaratkan seperti barang. Oleh sebab itu Anies menegaskan bahwa dirinya tidak suka dengan konsep gusur-menggusur tersebut.
“Saya tidak suka konsep menggusur, kami justru melakukan penataan karena di seluruh dunia bisa ditata, Jakarta saja yang digarisin terus dipindah kayak barang,” ungkap Anies, Senin (28/11/2016).
“Ya Allah ini kan manusia bukan barang,” tambahnya.
Anies menyampaikan hal tersebut ketika dirinya berkampanye di rumah susun (rusun) Bumi Cengkareng Indah, Jakarta Barat. Selama disana ia banyak menerima keluhan, terutama terkait rencana penggusuran. Ketua RW 16 rusun Bumi Cengkareng Indah, Pandiana mengungkapkan tentang rencana nasib tower Dahlia yang terancam digusur pengelola.
Bahkan keluhan tersebut telah disampaikan ke Pemprov DKI. Namun, kata Pandiana, mereka tetap menyerahkan masalah ini kepada pengelola. Pandiana melanjutkan, rencananya Blok Dahlia terdiri dari 8 tower itu, akan diratakan untuk diperbarui. Warga rusun juga diminta segera mengosongkan tempat tinggalnya tanpa ada surat pemberitahuan.
“Kami berada di rel ganda tapi yang semuanya ngambang. Fasilitas masih dalam pengelola, kapasitas itu semua harunya tanggung jawab pengelola, tapi jalan rusak tidak dibetulin, sebagai warga punya jalur birokrasi yaitu gubernur. Kalau kita kasih tahu ke pemda, keluar bahasa itu tanggung jawab pengelola. Ini yang saya bilang rel ganda,” kata Pandiana.
Baca Juga : Hasil Survey Elektabilitas Anjlok, Djarot Masih Tanggapi Santai
“Blok dahlia mau diratakan, tapi belum ada surat dari pengelola jadi warganya takut karena sudah didatangi dari pintu ke pintu,” lanjut Pandiana.
(bimbim – harianindo)