Manado – Beberapa hari ini netizen dibuat heboh dengan beredarnya foto seorang gadis cantik yang sedang mengemudikan angkot dan membawa ember berisi campuran pasir dan semen di sebuah lokasi proyek.

Kuli dan Sopir Angkot Cantik Ini Ternyata Mahasiswi Komputer

Gadis tersebut kemudian diketahui bernama Brenda Trivena Grace Salea.

Yang lebih luar biasa lagi, gadis berusia 21 tahun ini ternyata tercatat sebagai mahasiswi semester 7 Akademi Manajemen Informatika Komputer (AMIK) – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Manado.

Lantas mengapa gadis secantik Brenda ini mau menggeluti pekerjaan kasar yang seharusnya dilakukan oleh kaum pria?

Brenda melakukan itu ternyata untuk membantu kesulitan ekonomi di keluarganya. Ia telah mulai bekerja membantu keluarga sejak duduk di kelas 4 bangku Sekolah Dasar (SD) dengan berjualan ikan.

Saat mau naik ke kelas enam, kami pindah ke Likupang Timur,” kenang Brenda.

Pada saat Brenda memasuki bangku SMP, ayahnya mulai mengenalkan Brenda dengan mikrolet yang selama ini menjadi alat mata pencaharian sang ayah.

“Mobil itu walau bekas sudah merupakan milik sendiri. Saya mulai dikenalkan mobil. Itu setelah ayah selesai bekerja,” katanya.

Sambil mulai belajar mengendarai mobil, Brenda juga berjualan pisang goreng dan ikan masak sepulang dari sekolah.

“Polisi dan tentara di kampung kenal saya sebagai penjual pisang,” ujarnya.

Kuli dan Sopir Angkot Cantik Ini Ternyata Mahasiswi Komputer

Brenda mulai memberanikan diri menjadi sopir angkot ketika dirinya duduk di bangku kelas 2 SMA.

Ia juga mengaku sudah dikenal hampir semua sopir. Ia biasa dipanggil Brenda atau “om Berenhard pe anak” (anaknya om Berenhard).

“Saya dikenal walau hanya bekerja sebagai sopir di hari Sabtu. Senin sampai Jumat saya kuliah dan pulang memakai bus di hari Jumat,” katanya.

Brenda juga pernah bekerja sebagai kenek bangunan, yang mengangkat adukan semen dan pasir untuk diserahkan kepada tukang batu.
(samsul arifin – www.harianindo.com)