Jakarta – Parade kebudayaan yang digelar saat Car Free Day (CFD) dan mengambil tema Indonesia Kita, dinilai oleh Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, sangat tidak sesuai fakta yang terjadi di lokasi. Ia menilai bahwa dalam aksi tersebut banyak aturan yang dilanggar oleh panitia maupun peserta aksi yang ikut dalam acara tersebut.
“Itu tidak sesuai dengan apa yang menjadi peraturan gubernur DKI, yang tidak membolehkan CFD untuk aktivitas partai politik. Apalagi, gubernur dengan tegas menyampaikan itu dilarang. Kalau disebut sebagai Indonesia Kita, menjadi pertanyaan besar, masa Indonesia Kita melanggar hukum,” kata Hidayat, saat dihubungi, Ahad (4/12/2016).
Menurut Hidayat, Indonesia Kita itu seperti aksi yang disuarakan oleh Aksi Bela Islam 4/11 dan 212, yaitu tuntutannya penegakan hukum. Hidayat menilai bahwa aksi super damai itu begitu luar biasa karena menataati hukum mulai dari tepat waktu, sampai tidak ada taman yang dirusak ataupun sampah yang berserakan.
Baca Juga : Habiburokhman Kembali Pertanyakan Tuduhan Makar kepada Beberapa Orang Ini
“Bandingkan dengan aksi ini. CFD ditunggangi untuk pawai partai. Apalagi, itu didominasi Golkar sama Nasdem. Bahkan, PDIP pun enggak ikut. Kalau kita lihat, parade mereka justru mereduksi makna Indonesia,” ucapnya.
(bimbim – www.harianindo.com)