Jakarta – Beberapa waktu lalu, bom dengan daya ledak tinggi ditemukan di Bintara Jaya, Kota Bekasi, Sabtu (10/12/2016). Kini Densus 88 Antiteror Polri terus menyelidiki dan mengembangkan kasus tersebut. Nah, tujuh nama terduga teroris pun sudah dikantongi.

Polisi Lakukan Pemeriksaan Intensif Terkait Jaringan Teroris Bahrun Naim

“Saat ini pemeriksaan secara intensif perlu dilakukan untuk bisa mengetahui siapa saja yang terkait dengan mereka,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (12/12/2016).

Berdasarkan barang bukti yang ditemukan saat penangkapan, jelas Martinus, kelompok yang berkaitan dengan Bahrun Naim ini terlihat sudah mahir untuk merakit bom. “Mereka memiliki kemampuan untuk merakit bom. Informasi sementara itu karena masih pendalaman terhadap tujuh orang ini,” ujarnya.

Empat dari tujuh orang yang ditangkap ini telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah MNS dan AS, lalu DYN yang ditangkap di Bekasi. Kemudian S yang ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah.

Sementara itu, tiga orang yang baru saja ditangkap yakni KF, APM, dan WP. Mereka bertiga akan diperiksa seccara intensif selama 7 x 24 jam terkait penemuan bom di Bekasi.

“Tentu ini adalah upaya-upaya pencegahan yang dilakukan oleh penyidik, Polri dalam hal ini Densus 88 Antiteror tentu pencegahan ini perlu mendapat dukungan dari masyarakat luas dengan katakanlah menyampaikan apresiasi untuk meningkatkan moril daripara anggota Densus 88 dalam mengantisipasi mencegah timbulnya ledakan yang direncanakan,” tutupnya. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)