Home > Teknologi > Games > Benarkah Saham Nintendo Jeblok gara-gara Super Mario Run ?

Benarkah Saham Nintendo Jeblok gara-gara Super Mario Run ?

Jakarta – Meski sukses diunduh sebanya 2,85 juta kali di hari perdana pelucurannya pada Jumat (16/12/2016) di perangkat iOS, ternyata game Super Mario Run justru tak mampu menyelamatkan perusahaan.

Benarkah Saham Nintendo Jeblok gara-gara Super Mario Run ?

Banyaknya komentar negatif yang diberikan pemain Super Mario Run memengaruhi nilai saham Nintendo di lantai bursa. Sebagaimana diberitakan Cnet pada Senin (19/12/2016), saham Nintendo diketahui merosot hingga 16 persen dalam kurun waktu lima hari terakhir.

Hal tersebut dipicu respon negatif yang diberikan pemain Super Mari Run terhadap game yang belum genap dirilis selama sepekan terakhir.

Apa yang terjadi justru berbanding terbalik dari harapan Nintendo yang berupaya mengulang kesuksesan setelah konsol game Wii U dinyatakan gagal oleh sejumlah pihak.

Harapan serupa kembali muncul ketika game Pokemon Go ramai dimainkan di seluruh dunia. Perusahaan asal Jepang ini kemudian meniru strategi serupa dengan memboyong game Super Mario Run secara eksklusif hanya ke iOS.

Hanya saja, tingginya harga jual game gratis-berbayar ini dianggap terlalu mahal oleh banyak kalangan. Super Mario Run bisa dimainkan secara gratis hanya utuk tiga level pertama, untuk melanjutkannya pemain harus membayar US$9,99 untuk membuka tetap bisa membuat Mario berlari.

Harga mahal inilah yang kemudian membuat pengguna hanya memberikan penilaian dari 10 ribu pengguna yang rata-rata memberikan 2,5 bintang dari total 5 bintang.

Namun, Nintendo diketahui tidak patah arang. Untuk ‘menambal’ jumlah pengguna yang tidak signifikan, Nintendo diketahui akan turut memboyong Muton Mario Run untuk pengguna Android di awal 2017 nanti. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)

x

Check Also

Age of Empires IV Versi PC Bakal Segera Dirilis

Age of Empires IV Versi PC Bakal Segera Dirilis

Canada – Sudah lebih dari satu dekade game Age of Empires III dirilis, kini Microsoft ...