Jakarta – Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, kembali menegaskan bahwa tidak ada simbol palu arit pada lembaran uang baru seperti yang sedang diramaikan oleh sebagian orang.
Menurut penjelasan Agus, gambar yang sedang ramai dibahas tersebut merupakan logo dari Bank Indonesia yang dipotong secara diagonal sehingga membentuk bagian yang tidak beraturan, atau yang biasa disebut sebagai rectoverso.
“Gambar tersebut merupakan gambar saling isi (rectoverso), yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang rupiah,” ujar Agus di Jakarta, Selasa (10/1/2017).
Gambar rectoverso memang sengaja dipasang pada uang rupiah agar masyarakat mudah untuk mengenali dan menghindari dari pemalsuan.
“Gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang,” tutur Agus.
Gambar rectoverso sudah umum digunakan sebagai bagian dari pengamanan pada mata uang negara-negara lain di dunia. Di Indonesia sendiri, gambar rectoverso yang merupakan logo Bank Indonesia itu baru dipakai pada tahun 2000.
“Bank Indonesia mengingatkan kembali kepada masyarakat agar senantiasa menghormati dan memperlakukan uang rupiah dengan baik,” ucap Agus.
Seperti diketahui, dalam sebuah rekaman ceramah yang dilakukan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, disebutkan bahwa lembaran uang baru terdapat logo palu arit yang merupaan lambang Partai Komunis Indonesia (PKI).
Terkait hal ini, Jaringan Intelektual Muda Anti Fitnah (JIMAF) kemudian melaporkan Habib Rizieq ke Polda Metro Jaya pada Minggu (8/1/2017) dengan tuduhan telah melanggar Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 Atas Perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 Tentang ITE.
(samsul arifin – www.harianindo.com)