Palangka Raya – Ratusan massa dari Suku Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan aksi unjuk rasa. Lewat aksinya, massa menuntut agar Front Pembela Islam (FPI) segera dibubarkan karena dianggap menimbulkan perpecahan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Bachtiar Effendi selaku koordinator aksi menyatakan, mereka mendesak dalam satu bulan ke depan Pemerintah membubarkan FPI. Jika tidak, masyarakat suku Dayak akan kembali turun ke jalan dengan massa lebih besar.
“Permintaan membubarkan ini juga tindak lanjut sikap Suku Dayak tiga tahun silam yang menolak FPI datang dan terbentuk di provinsi ini. Kita melihat FPI tidak berubah,” bebernya di Palangka Raya, Jumat (20/1/2017).
Menurut ratusan warga suku dayak dari berbagai organisasi yang tergabung di Forum Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah (FMAD-KT) tersebut, FPI sudah terlalu sering menimbulkan permasalahan.
Bachtiar yang juga merupakan Ketua FMAD-KT menambahkan, apabila FPI dibiarkan dan tidak segera dibubarkan, dikhawatirkan akan menimbulkan perpecahan antar-masyarakat.
“Fakta membuktikan bahwa FPI telah menimbulkan keonaran. Penolakan kami tiga tahun silam terhadap kedatangan dan dibentuknya FPI di Kalteng bukan menjadi pelajaran, malah semakin membuat keonaran. FPI harus dibubarkan,” tegasnya.
Selain meminta FPI dibubarkan, masyarakat suku Dayak Kalteng menyatakan siap berada di garda terdepan membantu Pemerintah membubarkan organisasi radikal lainnya yang memicu keributan bahkan mengarah pada perpecahan bangsa.
Baca juga: Habib Rizieq Segera Lakoni Pemeriksaan Terkait Bendera Tauhid
“Kami juga menolak berbagai macam tindakan intoleran dan menjunjung tinggi falsafah hidup damai dalam Huma Betang. Sikap ini jelas dan tanpa kompromi. NKRI harga mati bagi masyarakat suku dayak Kalteng,” jelas Bachtiar. (Yayan – www.harianindo.com)