Home > Gaya Hidup > Mengapa Seseorang Menyebarkan Berita Hoax? Ini Penjelasan Dokter Jiwa

Mengapa Seseorang Menyebarkan Berita Hoax? Ini Penjelasan Dokter Jiwa

Jakarta – Belakangan ini pemerintah dibuat pusing dengan makin maraknya berita hoax yang tersebar di tengah masyarakat yang secara tidak sadar ikut disebarkan oleh masyarakat sendiri karena tidak melakukan cek dan direk terlebih dahulu terkait setiap informasi yang diterima.

Mengapa Seseorang Menyebarkan Berita Hoax? Ini Penjelasan Dokter Jiwa

“Kita cek dan ricek dululah. Kan ada Google. Dengan googling akan kita temukan, apakah berita yang kita baca itu hoax atau bukan. Kalau hoax yang bisa setop di kita dan kita bantu untuk sebarkan ke yang lain bahwa berita itu hoax,” kata dr Andri SpKJ, FAPM dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, kepada HarianIndo belum lama ini.

Lantas apa yang menyebabkan seseorang gemar membuat atau menyebarkan berita hoax meskipun dirinya seorang yang berpendidikan tinggi.

Berikut penjelasan dari dr Andri:

Alasan pertama adalah ia ingin menjadi orang yang update atau ingin dianggap kekinian. Alasan ini biasanya dilakukan oleh mereka yang masih remaja.

“Biar temennya cepat tahu, dia ingin jadi yang paling update dan ingin jadi yang pertama memberitahu. Dia tidak pikir bahwa media sosial itu bisa dilihat publik bukan cuma teman-temannya saja,” papar dr Andri.

Kedua, karena memang sengaja ia melakukanya karena ingin membuat suasana tidak tenang dengan menyebarkan berita yang bernada provokasi. Orang-orang yang seperti ini bahkan tingkat pendidikannya lumayan tinggi.

“Malah sebagian besar biasanya pintar, dan memposting berita bohong, hoax, provokatif agar orang-orang marah dan memang ini rutinitas dia,” ucap dr Andri.

Ketiga, karena seseorang memiliki rasa kecemasan yang terlalu berlebihan sehingga ia ikut menyebarkannya tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu. Ia sengaja mengunggah sebuah kabat atau berita ke media sosial dengan tujuan ada orang lain yang menjelaskan kepadanya apakah berita tersebut memang benar atau hoax.

“Karena dia takut dan cemas, makanya ikut menyebarkan, dengan harapan ada yang balas kalau itu hoax. Tapi ini kan salah juga,” tambahnya.

Sedangkan alasan keempat seseorang membuat atau menyebarkan berita hoax karena ia memiliki waktu luang dan tidak bisa lepas dari gadget.

“Karena dia pegang gadget terus, jadi ada berita apa di grup WA masuk, langsung disebar. Makanya dengan gadget itu kita harus time-out juga jangan terlalu ketergantungan,” tutup dr Andri.
(samsul arifin – www.harianindo.com)

x

Check Also

Mengenal Stunting dan Gejala-Gejalanya

Mengenal Stunting dan Gejala-Gejalanya

Jakarta – Stunting merupakan masalah kesehatan dimana seorang anak mengalami hambatan dalam pertumbuhannya sehingga tidak ...


Warning: A non-numeric value encountered in /srv/users/serverpilot/apps/harianindo/public/wp-content/plugins/mashshare-sharebar/includes/template-functions.php on line 135