Beijing – National People’s Congress (NPC) atau Kongres Nasional Rakyat Tiongkok sedang berlangsung di Kota Beijing. Pada Minggu (5/3/2017), Perdana Menteri (PM) Li Keqiang membuka pertemuan tahunan itu dengan pidato tentang persatuan. Dia memperingatkan Taiwan dan Hongkong bahwa wacana berpisah dengan Beijing akan berakibat fatal.

Inging Lepas dari Beijing, Taiwan Mendapat Peringatan

”Kami bakal menolak dan melawan aksi separatisme di Taiwan,” kata pemimpin 61 tahun tersebut dalam kongres yang dihadiri perwakilan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dari seluruh penjuru negeri itu.

Li menambahkan, Beijing tidak menoleransi gerakan apa pun yang mengarah pada kemerdekaan Taiwan. Bagi Li, Taiwan adalah Tiongkok dan akan selamanya menjadi bagian dari negeri tersebut.

Tidak seperti biasanya, kali ini Beijing tidak sekadar memperingatkan Taiwan. Dalam pidatonya, Li menyatakan bahwa Beijing akan mendekatkan diri ke Taipei. Yakni, lewat berbagai kerja lintas Selat Taiwan. Di antaranya, meningkatkan investasi, mengembangkan industri pariwisata, dan meluncurkan penerbangan langsung antar dua wilayah yang jadwalnya minimal satu kali sehari.

Baca juga: ISIS Bakal Segera Angkat Kaki dari Mosul

”Masyarakat di kedua ujung Selat Taiwan harus sama-sama mengupayakan yang terbaik demi bangsa ini,” tutur Li. Dia juga menegaskan pentingnya reunifikasi Tiongkok. Karena itu, selain Taiwan, Li menyentil Hongkong. Menurut dia, Beijing tidak akan segan menindak Hongkong dan Taiwan jika mendapati gerakan separatisme di dua wilayah tersebut.

Dalam kongres yang dihadiri Presiden Xi Jinping itu, Li menegaskan bahwa Hongkong tidak akan pernah bisa memisahkan diri dari Tiongkok. ”Wacana kemerdekaan Hongkong tidak akan terwujud,” ujarnya. Belakangan, Beijing makin serius mengamati Hongkong yang beberapa legislatornya dikenal sebagai aktivis demokrasi yang pro kemerdekaan.