Probolinggo – Harga cabai dalam negeri yang terus melambung tinggi, membuat pedagang beserta konsumen menjadi resah. Keresahan tersebut ditambah dengan beredarnya cabai impor asal India di Kota Probolinggo yang diduga mengandung formalin.

DKUPP Kota Probolinggo Antisipasi Beredarnya Cabai Berformalin

Mengantisipasi hal itu, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian Dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo melakukan sidak.

Petugas selanjutnya mengambil sampel cabai, untuk dikirim ke laboratorium Dinas Kesehatan Kota Probolinggo.
Tercatat, dalam sidak tersebut, petugas masih menemukan sekitar 30 persen cabai impor berindikasi mengandung formalin.

Menurut Sugeng Riyadi, Kasi UKM dan Perdagangan DKUPP Kota Probolinggo, cabai impor dari India dijual dengan kondisi dikeringkan.

“Dengan bentuk fisik yang lebih kaku, lebih kering, mengkilat, dan berwarna merah pekat, serta dapat disimpan hingga satu bulan,” ujar Sugeng.

Sedangkan cabai lokal kering bentuknya lebih lunak, banyak kandungan air, berwarna pudar, dan hanya bertahan tiga hari jika disimpan.

baca juga : Ini Dia Nyanyian Habib Rizieq Sindir Kenaikan Harga Cabe dan BBM

Untuk cabai rawit lokal kisaran Rp 150 ribu per kilo gramnya, sedangkan cabai rawit impor harganya sekitar Rp 60 ribu per kilogramnya. (Icha – www.harianindo.com)