BANDUNG – Tak hanya mobil bertenaga listrik, kini tiga mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan sebuah mobil berbahan bakar etil alcohol (etanol), sesuai dengan bahan bakarnya, mobil tersebut dinamai dengan ‘ Chikal Ethanol’.

Tak Ingin Mainstream, 3 Mahasiswa ITB Ciptakan Mobil Berbahan Bakar Etanol

Hebatnya, mobil tersebut ikut ambil bagian dalam pelombaan mobil hemat energi bertajuk Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2017 di Singapura.

Asal nama Chikal Etanol itupun menurut Rudy Ong, tim manajer dari Chikal Ethanol, mengatakan, “Chikal itu artinya ciptaan ITB kendaraan akrab lingkungan, sedangkan Ethanol sendiri diambil dari nama bahan bakarnya etanol.

Sumber tenaga mobil diambil dari mesin milik Honda Supra X berkapasitas 125 cc. Dalam keadaan standar, mesin tersebut baru bisa menyala jika diisi bahan bakar minyak jenis bensin. Tapi sekarang mesin juga dapat menyala jika menggunakan etanol.

“Pertama itu kami mempelajari dulu karakteristik bahan bakar dari turunan alkohol terus kami pelajari efisiensi terbakarnya itu bagusnya di kondisi apa, meliputi temperatur, dan tekanan. Setelah pelajari itu baru kami bikin sistemnya dulu untuk menambah temperatur, lalu tekanannya, bagaimana jika kami turunkan dan naikkan. Kemudian diuji jalan, sekaligus kami cari kombinasi yang bagus temperaturnya sama tekanannya. Jadi meskipun mesin bensin, kami buat mesin itu bisa terima etanol,” jelas Rudy, belum lama ini.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, timnya melakukan sejumlah modifikasi agar mesin dapat memberikan tenaga dorong yang baik dan tidak rusak.

Paling banyak, tutur Rudy, yang dimodifikasi itu dibagian ruang bakar, seperti piston, silinder, dan lainnya. Pistonnya diganti dan ada juga komponen yang dipapras sedikit dan modif.

Menariknya, hasil pengujian internal, mobil Chikal Ethanol diklaim dapat melaju sejauh 180 kilometer hanya dengan 1 liter etanol. Sedangkan tenaga maksimalnya sekitar 23 hp.

Untuk membangun mobil seberat 100 kilogram ini tidak mudah. Rudy mengaku ada beberapa kesulitan yang ditemui oleh tim, terutama mengubah mesin yang tadinya mengonsumsi bensin kini harus etanol.

Baca juga: Berita Bola : “Teknologi Video Dalam Sepak Bola Harus Dikerjakan Dengan Benar”

“Banyak sih, seperti mesin untuk mendapatkan kondisi pembakaran yang efisien,” pungkas dia. (Rere – www.harianindo.com)