Home > Hiburan > Gosip > Wulan Guritno : “Perbedaan Itu Indah Jika Kita Mau Toleransi dan Pengertian”

Wulan Guritno : “Perbedaan Itu Indah Jika Kita Mau Toleransi dan Pengertian”

Jakarta – Salah seorang aktris cantik, Wulan Guritno mendapat sebuah peran dalam film terbarunya yang berjudul The Perfect Dream. Dalam film arahan sutradara Hestu Saputra tersebut, Wulan mendapat peran sebagai seorang sosialita asal Surabaya bernama Lisa.

Wulan Guritno : "Perbedaan Itu Indah Jika Kita Mau Toleransi dan Pengertian"

Wulan Guritno

Mendapat peran menjadi seseorang yang berbeda keyakinan dengan dirinya, Wulan mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut. Pasalnya, sejak kecil perempuan kelahiran London, 14 April 1980 tersebut memang terbiasa hidup dalam perbedaan. Pasalnya, kedua orang tuanya berbeda agama.

“Saya dari kecil melihat sendiri perbedaan dua agama yang dianut orang tua. Menurut saya, perbedaan itu indah kok kalau kita mau toleransi dan pengertian,” ujar Mulan.

Baca Juga : Sudah Bertekad Untuk Ceraikan Sang Istri, Aming Mendapat Nasihat Dari Para Penggemarnya

Dalam film The Perfect Dream tersebut, Wulan juga akan beradu akting dengan orang yang berbeda agama, etnis, dan budaya. Ibu dari tiga anak ini juga diharuskan untuk melakoni pernikahan yang dilakukan di gereja.

“Saya jadikan kesempatan akting untuk belajar tentang perbedaan dan toleransi,” ungkap Wulan.

(bimbim – www.harianindo.com)

x

Check Also

Marissa Haque Tuding Adiknya Yang Dukung Ahok Jarang Salat

Marissa Haque Tuding Adiknya Yang Dukung Ahok Jarang Salat

Jakarta – Marissa Haque kembali menjadi bulan-bulanan netizen lantaran pernyataan-pernyataannya yang dinilai tidak pantas dikeluarkan ...

12465455_10205256660160520_652338149_o

Follow Kami Di Line @harianindo Friends Added

Portal Berita Indonesia

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

Aktual, Faktual dan Humanis