Jakarta – Dalam debat calon Gubernur DKI Jakarta segmen keempat, cawagub nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat menanyakan pada cawagub nomor urut 3 Sandiaga Uno terkait proses penyusunan anggaran KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara).

Sandiaga Kebingungan Saat Ditanya Djarot Tentang KUA-PPAS

Debat Pilkada DKI

“Mas Sandi yang baik, wakil gubernur itu tugasnya bukan sekedar ban serep, ada satu tugas dari wakil gubernur yaitu merumuskan KUA-PPAS. Bagaimana cara Pak Sandi untuk membantu penyusunan KUA-PPAS,” tanya Djarot ketika Debat Final Pilkada DKI Jakarta, Rabu (12/4/2017).

Menanggapi pertanyaan tersebut, Sandi menjadi terlihat kebingungan tentang arti KUA-PPAS dan bertanya balik ke Djarot. “Apa itu KUA-PPAS? Biar pemirsa di rumah bisa jelas,” tanya Sandiaga.

“Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara,” tukas Djarot.

Sandiaga mengatakan Anies dan dirinya telah membagi tugas dan saling melengkapi. Terkait dengan bidang ekonomi dan infrastruktur adalah bagian Sandiaga.

“Kami sepakat kami adalah satu kesatuan,” ujar Sandi.

Sandi lalu memberi contoh keberhasilannya mengelola keuangan selama memimpin perusahaan.

Djarot kemudian bertanya lagi ihwal apa yang akan dilakukan Sandi agar penyusunan rencana awal anggaran bisa berjalan baik. Karena, menurutnya, hal itu harus dilakukan dengan penuh koordinasi dengan berbagai SKPD.

Sandiaga menyatakan, memang ada perbedaan antara mengelola 30 SKPD dan 28 unit usaha. Namun menurut Sandi, komunikasi memagang hal yang penting.

Djarot pun membalas dengan mengatakan bahwa penyusunan KUA-PPAS berbeda dengan pengaturan anggaran perusahaan.

Debat kali ini bertema besar “Dari Masyarakat untuk Jakarta: Kesenjangan dan Keadilan Sosial, Penegakan Hukum dan Bonus Demografi” dan dibagi lagi menjadi lima subtema yakni isu transportasi, tempat tinggal, reklamasi, pelayanan Publik (pendidikan dan kesehatan) dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

Baca juga: Haji Lulung : “Soal Rumah Anies Menang, Soal Nelayan Lebih Menang”

Selama 120 menit, acara debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama akan diisi perkenalan para paslon, segmen kedua akan mendengarkan pertanyaan panelis dan dijawab oleh para paslon. Segmen ketiga berisi tentang tanya jawab dari komunitas kepada para paslon. Segmen keempat berisi tentang saling respon tanggapan para paslon terhadap jawaban segmen ketiga. Segmen kelima debat murni antar-paslon. Terakhir, segmen keenam sebagai segmen closing statement dari para paslon. (Yayan – www.harianindo.com)