Home > Ragam Berita > Nasional > Meragukan Pancasila dan NKRI Dianggap Sebagai Penghinaan Terhadap Ulama

Meragukan Pancasila dan NKRI Dianggap Sebagai Penghinaan Terhadap Ulama

Pati – Di awal kemerdekaan dan berdirinya negara Indonesia memang tidak serta merta lepas dari peran para ulama Nahdlatul Ulama. Beberapa ulama dari tanah air seperti diantaranya KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Wahid Hasyim, KH Hasyim Asyari adalah tokoh yang turut merumuskan berdirinya pondasi dan dasar negara Indonesia dengan mengakui UUD 1945 RI sebagai konstitusi negara berasaskan Pancasila dan bersendikan Bhineka Tunggal Ika.

Meragukan Pancasila dan NKRI Dianggap Sebagai Penghinaan Terhadap Ulama

KH Yahya Cholil Staquf

Hal tersebut berarti bahwa eksistensi Pancasila dan konstitusi negara Indonesia telah sesuai dengan syariat dan ajaran ahlussunah wal jamaah (Aswaja). Pesan tersebut sebagaimana yang dilontarkan oleh Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam acara Halaqah Ilmiyah di Ma’had Jami’ah Mathali’ul Falah, Kabupaten Pati, Jumat (21/4/2017).

“Para ulama yang ikut mengesahkan UUD 45 dengan asas Pancasila bukanlah ulama sembarangan dan bukan ulama kemarin sore. Mereka telah menghabiskan waktu lama untuk mendalami ilmu agama yang luas sekaligus mengamalkannya dalam tatanan kehidupan sehari-hari, maka ketika ada yang mengatakan NKRI dan Pancasila tidak sesuai dengan syariat maka artinya itu menghina para ulama kita,” tegas mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Dalam acara tersebut, Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang tersebut turut menjelaskan masalah perjuangan ulama dan rakyat NU dalam melawan penjajah dengan adanya “Resolusi Jihad” 22 Oktober 1945 yang menyatakan bahwa dalam jarak masafatul qasr perang melawan penjajah adalah fardhu ain atau kewajiban setiap orang.

Baca Juga : Tim Anies-Sandi Ungkap Identitas Penebar Kampanye Jakarta Bersyariah

Gus Yahya pun menjelaskan bahwa Islam Nusantara adalah cara untuk menguatkan dan mewadahi seluruh elemen masyarakat Muslim Indonesia yang terdiri dari berbagai tradisi dan kelompok yang berbeda. Disamping itu juga, Tanah Air juga memiliki keragaman budaya dan agama sehingga membutuhkan nuansa yang bisa mengharmoniskan semua pandangan yang berbeda.

(bimbim – www.harianindo.com)

x

Check Also

Polisi Masih Lengkapi Bukti Kasus Rizieq-Firza

Polisi Masih Lengkapi Bukti Kasus Rizieq-Firza

Jakarta – Nama Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, dan Firza Husein terjerat kasus ...

12465455_10205256660160520_652338149_o

Follow Kami Di Line @harianindo Friends Added

Portal Berita Indonesia

Saran dan Masukan Selalu Kami Tunggu Untuk Kami Membangun Portal Media Ini Agar Bisa Menjadi Lebih Baik Lagi. Hubungi Kami Jika Ada Saran, Keluhan atau Masukan Untuk Kami. Untuk Pemasangan Iklan Silahkan Kontak Kami di Page Pasang Iklan.

Aktual, Faktual dan Humanis