Jakarta – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei terkait masih berlanjutnya pengkotakan atau polarisasi antara pro dan kontra terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Hasil survei yang dilakukan pada 5-10 Mei 2017 dengan 1.200 responden ini mengungkapkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah tidak ingin lagi ada polarisasi tersebut.
“Jadi ada 72,5 persen responden yang mengkhawatirkan polarisasi yang terjadi dengan semua kontroversinya. Hanya 8,7 persen yang mengaku tidak khawatir dengan polarisasi tersebut, sementara selebihnya 18,8 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab,” ujar Peneliti LSI Andrian Sopa, di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (19/5/2017).
Sebanyak 75 persen responden mengharapkan agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap masih adanya polarisasi tersebut dengan menjadikan demokrasi Pancasila sebagai pemersatunya.
“Jadi hanya 9,4 persen yang tidak mengingnkan hal tersebut, sementara 15,6 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab,” ucap Andrian.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling, dengan wawancara tatap muka menggunakan kuisioner. Margin of error kurang lebih 2,9 persen.
(samsul arifin – www.harianindo.com)