Home > Ragam Berita > Nasional > Gara-gara Pakai Kata Gebuk, Jokowi Dikritik

Gara-gara Pakai Kata Gebuk, Jokowi Dikritik

Jakarta – Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat mengomentari soal ormas yang anti-Pancasila menyusul rencana pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI oleh pemerintah.

Gara-gara Pakai Kata Gebuk, Jokowi Dikritik

Presiden Joko Widodo

“Ya kita gebuk, kita tendang, sudah jelas itu. Jangan ditanyakan lagi. Jangan ditanyakan lagi. Payung hukumnya jelas, TAP MPRS,” ujar Jokowi soal ormas anti-Pancasila saat dia ditemui di Kepulauan Natuna beberapa waktu lalu.

Terkait dengan komentar dari Presiden Jokowi tersebut, seorang pengamat sosial politik yang juga dosen di Universitas Indonesia, atau di FIB UI, Rocky Gerung, berpendapat bahwa diksi yang digunakan dalam  pernyataan Presiden tersebut tidak tepat.

“Gebuk istilah lama yang digunakan pemerintahan masa lalu,” kata Rocky, usai diskusi dengan tema “Meraba Peluang Kebangkitan di Panggung Dunia” di Kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu 20 Mei 2017.

Rocky menambahkan bahwa kalimat dan kata adalah faktor yang paling rentan dalam membatalkan optimisme masyarakat. Pernyataan tersebut bisa berdampak kepada banyak hal. Rocky mengingatkan bahwa penggunaan kalimat seperti “gebuk” tidak cocok dilontarkan oleh seorang Presiden Jokowi. Terlebih lagi dalam kapasitas sebagai Presiden, perlu meredam situasi yang terjadi belakangan ini.

Baca Juga : Ngeri, Video Detik-detik Kecelakaan Maut Mobil Terseret Kereta Api

“Kita memerlukan pemimpin yang cerdas, punya kapasitas dan yang konsep bagus sehingga semua orang paham apa yang terjadi,” lanjutnya.

“Yang ada saat ini bukan problem nasionalisme melainkan gagalnya percakapan warga negara. Itu yang harus diperbaiki oleh pemerintah,” katanya.

(bimbim – www.harianindo.com)

x

Check Also

Polisi Akan Pasang CCTV di Lokasi Rawan Kecelakaan dan Tindak Kejahatan di Jember

Polisi Akan Pasang CCTV di Lokasi Rawan Kecelakaan dan Tindak Kejahatan di Jember

Jember – Pihak kepolisian berencana akan pasang ratusan kamera pengintai atau closed circuit television (CCTV) ...