Home > Ragam Berita > Nasional > PKS dan Demokrat Tidak Akan Berikan Perwakilan Dalam Pansus KPK

PKS dan Demokrat Tidak Akan Berikan Perwakilan Dalam Pansus KPK

Jakarta – Fraksi PKS dan Demokrat tetap tak akan mengirim perwakilan ke Panitia Khusus Hak Angket KPK. Dua fraksi ini berbeda sikap dengan lima fraksi lain yang menyatakan kepastian mengirim utusan kader ke pansus.

PKS dan Demokrat Tidak Akan Berikan Perwakilan Dalam Pansus KPK

Partai Keadilan Sejahtera

Kelima fraksi yang sudah menyatakan mendukung dan mengirim perwakilan ke pansus adalah PDIP, Golkar, Nasdem, PPP, dan Hanura. Sekretaris Fraksi PKS, Sukamta menegaskan, pihaknya komitmen sejak awal dengan tak mendukung usulan angket ini. Begitupun dengan pengiriman anggota fraksi dalam pansus.

“PKS tetap tidak akan mengirimkan anggota,” kata Sekretaris F-PKS Sukamta pada Rabu (31/5/2017).

Terkait klaim Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang menyebut pansus sudah bisa bekerja, Sukamta mempersilahkan. Namun, PKS menekankan tetap tak setuju dengan angket KPK itu. “Kita konsisten dengan sikap itu, dengan cara tidak mengirimkan wakil,” ujar Sukamta.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid Tegaskan Fahri Hamzah Bukan Bagian dari PKS

Sementara itu, Fraksi Demokrat juga menyatakan hal yang sama. Demokrat tak akan mengirim nama dan mengaku tidak ikut bertanggung jawab dengan jalannya angket ini. “Kami tidak akan mengirimkan wakil di Panitia (khusus),” ungkap Sekretaris Fraksi Partai Demokrat, Didik Mukrianto ketika dikonfirmasi.

Sebelumnya, dengan pengiriman wakil dari lima fraksi, Fahri Hamzah menyebut Pansus telah siap bekerja. Fahri pun meminta agar daftar perwakilan lima fraksi ini segera menjadwalkan rapat untuk memilih pimpinan Pansus terlebih dulu. “Saya sendiri berharap mereka segera rapat memutuskan siapa yang menjadi pimpinan,” kata Fahri. (Tita Yanuantari – www.harianindo.com)

x

Check Also

Serangan di Barcelona, PBNU Ajak Perangi Radikalisme

Serangan di Barcelona, PBNU Ajak Perangi Radikalisme

Jakarta – Helmy Faishal Zaini selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akhirnya memutuskan untuk ...