Harian IndoJakarta – Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan, polisi saat ini sedang menunggu proses pengajuan red notice dari National Central Bureau atau Interpol Indonesia.
“Sekarang kami nunggu Divhubter Polri, karena nanti itu akan merumuskan, apakah itu masuk red notice atau tidak,” kata Iriawan di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (8/6/2017).
“Mungkin minggu depan bakal ada kejelasan ya. Mungkin ya,” tambah Iriawan.
Bila nantinya red notice ternyata ditolak, Iriawan mengaku tidak mempermasalahkannya karena penyidik masih mempunyai opsi lain untuk membawa Rizieq dari Arab Saudi.
“Terserah dikeluarkan nggak masalah, nggak juga nggak masalah. Masih ada upaya lain,” katanya.
Menurut Iriawan, polisi masih mempunyai pilihan untuk pengajuan blue notice dan kerjasama dengan Kepolisian Arab Saudi, atau police to police.
“Kami ada upaya lain, seperti yang saya bilang kemarin, pertama Blue notice, menyampaikan ada tersangka yang sedang berada di negaranya, kedua adalah police to police. Polisi itu universal, ada hubungannya,” jelasanya.
Iriawan kemudian mencontohkan kasus penangkapan buronan kasus suap di Direktorat Jenderal Pajak, Gayus Tambunan, dari Singapura beberapa tahun lalu.
“Seperti kemarin Gayus Tambunan yang saya ambil, itu salah satunya. Kita tinggal menunggu nanti, apa yang dilakukan,” kata dia.
Seperti diketahui, polisi telah menetapkan Habib Rizieq sebagai tersangka kasus dugaan pornografi terkait percakapan berkonten asusila yang diduga dilakukan oleh Rizieq dan Firza Husein lewat aplikasi WhatsApp.
Atas perbuatannya tersebut Rizieq dijerat dengan Pasal 4 ayat 1 Juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 8 Juncto Pasal 34 Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi dengan ancaman penjara di atas lima tahun.
(samsul arifin – www.harianindo.com)
