Home > Ragam Berita > Nasional > Jokowi Tak Bisa Menahan Tawa Saat Berdialog Dengan Bocah Berbahasa Ngapak

Jokowi Tak Bisa Menahan Tawa Saat Berdialog Dengan Bocah Berbahasa Ngapak

Cilacap – Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesuai kebiasaan selalu memberikan kesempatan kepada warga untuk menjawab pertanyaan yang dilemparkannya. Kali ini, hal tersebut ia lakukan saat menjalani kunjungan kerja ke Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (15/6/2017).

Jokowi Tak Bisa Menahan Tawa Saat Berdialog Dengan Bocah Berbahasa Ngapak

Jokowi

Presiden membagikan Kartu Indonesia Pintar yang kemudian dilanjutkan dengan penyerahan Program Keluarga Harapan dan Program Pemberian Makanan Tambahan.

Setelah menjelaskan mengenai Program Keluarga Harapan dan Program Pemberian Makanan Tambahan kepada ratusan warga, Presiden lantas meminta perwakilan warga untuk maju serta menjawab pertanyaan.

Tawa hadirin pun pecah saat Presiden Jokowi berdialog seorang siswa SMP bernama Razasfara Haidar Ramadhan.

Ketika itu Presiden bertanya nama panggilannya, tetapi dijawab Raza dengan menggunakan bahasa “ngapak” (dialek Banyumasan).

“Nama panggilannya Raza atau Raja?” kata Jokowi bertanya.

“Pada bae,” kata Raza.

Mendengar jawaban itu, Presiden Jokowi tertawa.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang duduk di sisi kiri Jokowi juga ikut tertawa hingga terpingkal-pingkal.

Jokowi kembali bertanya, “Pada Bae itu artinya apa?”

“Sama saja,” kata Raza dengan suara lantang.

“Coba saya lapar apa artinya?” kata Jokowi kembali bertanya.

“Nyong kencot,” kata Raza.

Ganjar kembali tertawa terpingkal-pingkal. Mensos Khofifah Indar Parawangsa dan Menkes Nila Moeloek pun tak bisa menahan tawa.

Jokowi bertanya lagi, “kalau kenyang makan nasi apa artinya?”

“Nyong wareg mangan sega,” ujar Reza dengan polos.

Keriuhan kembali pecah karena suara tawa warga yang geli melihat tingkah Raza. Ganjar bahkan tertawa sambil membungkuk dan kedua tangannya disandarkan di perutnya.

Dari hasil dialog tersebut, Presiden Jokowi mengingatkan pada hadirin jikaIndonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki keragaman, terutama dari segi budaya.

Baca juga: Kapolri Inginkan Nama dan Bukti Jenderal Polisi Yang Diduga Terlibat Penyerangan Novel

“Bahasa kita ini dari Sabang sampai Merauke ada 1.100 lebih berbeda-beda. Tiap kabupaten beda, tiap provinsi beda, baik Sabang sampai Merauke, Pulau Miangas sampai Pulau Rote,” pungkas Jokowi. (Yayan – www.harianindo.com)

x

Check Also

Masih Sakit, Setya Novanto Disebut Tidak Bisa Hadiri Pemeriksaan KPK Hari Ini

Masih Sakit, Setya Novanto Disebut Tidak Bisa Hadiri Pemeriksaan KPK Hari Ini

Jakarta – Kondisi kesehatan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang tidak memungkinkan membuat Ketua ...