Home > Ragam Berita > Nasional > Sahur di Kelenteng, Istri Gus Dur Makan Nasi Bungkus

Sahur di Kelenteng, Istri Gus Dur Makan Nasi Bungkus

Sidoarjo – Dalam setiap ajaran agama ataupun aliran kepercayaan memiliki ritual puasa. Di Sidoarjo, perwakilan umat beragama dan aliran kepercayaan melakukan sahur bersama, Sabtu (17/6/2017) dini hari.

Sahur di Kelenteng, Istri Gus Dur Makan Nasi Bungkus

Sahur Bersama di Klenteng

Yang membuatnya unik adalah, sahur bersama tersebut dilaksanakan di Kelenteng Teng Swie Bio Krian. Jelang puasa hari ke-22, suasana berbeda tampak di Kelenteng Teng Swie Bio Krian. Di halaman depan kelenteng yang konon berdiri pada 1902 ini, ribuan warga Sidoarjo berbagai agama dan aliran kepercayaan melakukan santap sahur bareng.

Nasi bungkus dengan lauk sederhana tidak menyurutkan semangat dan antusias warga. Seakan menunjukan sebuah harmonisasi persatuan dari kebhinekaan para warga tersebut.

Ketua Kelenteng Teng Swie Bio, Liliyana Anggraeni, mengatakan, pihaknya bersama GP Ansor (onderbow Nahdlatul Ulama) Sidoarjo, GKI Sidoarjo, ormas Getas Manis, perwakilan Katolik, Hindu, dan aliran kepercayaan yang lain, sama-sama sepakat bahwa perbedaan iman dan keyakinan tak menghalangi rasa persaudaraan di antara sesama warga Kota Delta.
“Kami akan terus menjaga rasa persaudaraan ini dan menghindari permusuhan yang mengatasnamakan perbedaan agama,” kata Liliyana.

Sebelum sahur bersama dilaksanakan, perwakilan agama dan aliran kepercayaan menampilkan kesenian masing-masing. Mulai dari macapat, paduan suara, tai chi, silat Pagar Nusa, hingga musik patrol, ditampilkan dan ditonton sampai tuntas.

Liliyana menyebutkan kelentengnya memang selalu ikut menyemarakan Ramadhan dengan membagi-bagikan takjil di depan kelenteng.

“Namun kali ini kami ingin yang berbeda. Sahur bareng bersama semua elemen agama. Kami bersyukur antusias warga sangat tinggi,” tegasnya dengan yakin.

Yang membuat warga semakin betah mengikuti sahur bareng ini, sebab istri almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Shinta Nuriyah, ikut menemani sekaligus makan nasi bungkus yang sama dengan warga, yaitu nasi bungkus lauk ayam bali, mi, dan serondeng.

Shinta pun mengaku amat mengapresiasi langkah warga Sidoarjo yang melakukan acara ini. Menurutnya, acara yang melibatkan lintas iman seperti ini bisa memupuk dan menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca juga: Yusril Yakin Semua Dugaan Kasus Habib Rizieq Bakal Mentah di Pengadilan

“Saat ini Indonesia tengah digoncang isu intoleransi yang dilakukan oknum yang mengaku beragama Islam. Ini tentu tidak benar, karena Islam merupakan rahmatan lil alamin, yang artinya kebaikan bagi semesta alam meliputi berbagai umat,” ujarnya. (Yayan – www.harianindo.com)

x

Check Also

I Gusti AgunAwas, Warga Yang Memberi Sedekah Pada Pengemis Bisa Diganjar Denda Rp 25 Jutag Ketut Suryanegara

Awas, Warga Yang Memberi Sedekah Pada Pengemis Bisa Diganjar Denda Rp 25 Juta

Bali – Badung merupakan tempat yang masih banyak terdapat gelandangan dan pengemis. Meski telah dilakukan ...